Liputan6.com, Dakar - Duta Besar Indonesia untuk Senegal Mansyur Pangeran melakukan pertemuan dengan Menteri Energi dan Pengembangan Energi Terbarukan negara tersebut, Thierno Alassane Sall. Pertemuan tersebut ditujukan untuk membuka peluang kerjasama antara dua negara.
Dalam pertemuan itu Sall mengatakan, negaranya saat ini melirik Indonesia untuk bekerjasama. Pasalnya, RI dinilai sebagai negara maju dalam penggunaan teknologi eksplorasi minyak bumi lepas pantai dan pengeolahan gas bumi.
Sall pun tak bisa memungkiri, Senegal sangat membutuhkan investor demi memajukan sektor energi. Ia harap Indonesia dapat membantu negaranya.
Advertisement
"Pemerintah Senegal sedang memerlukan investasi besar di bidang energi untuk memenuhi kebutuhan energi nasionalnya yang saat ini mencapai 500 mw," sebut Sall dalam keterangan pers KBRI Dakar kepada Liputan6.com.
Baca Juga
Sall menyebut, investasi besar ke Senegal diperlukan karena mereka menghadapi banyak tantangan. Salah satunya dalam hal distribusi energi karena jalur instalasi distribusi listrik di negara itu sudah tua dan perlu diperbaiki.
Selain itu, ia menyatakan investasi di bidang eksplorasi minyak bisa dilakukan Indonesia, sebab, Senegal belum lama ini menemukan candangan minyak dan gas bumi wilayah utaranya.
"Saya mengharapkan kerjasama tersebut nantinya dilakukan melalui perusahaan negara, Indonesia dalam hal ini diwakili Pertamina dan Senegal oleh Petrosen," tambahnya.
Permintaan tersebut ditanggapi positif Mansyur. Ia menyatakan sama seperti Senegal Indonesia punya potensi di bidang energi terbarukan.
"Terkait pembangunan anjungan minyak saya mengusulkan dijajaki kerjasama antara petrosen dan PT PAL Indonesia, Pertamina dan BUMN, swasta nasional yang bergerak di bidang energi," sebut Mansyur.