Liputan6.com, Santiago - Perawatan dengan obat berbasis tanaman ganja secara perdana ditawarkan oleh apotek-apotek di ibu kota Chile, Santiago mulai pekan ini.
"Untuk pertama kalinya perawatan semacam itu ditawarkan oleh apotek-apotek di Amerika Latin," ujar perusahaan-perusahaan terkait peluncuran itu yang dikutip dari VOA News, Jumat (12/5/2017).
Produsen obat berbasis ganja dari Kanada dan distributornya, Tilray, mengatakan perusahaan tersebut telah bermitra dengan perusahaan lokal, Alef Biotechnology, yang telah mendapat lisensi dari pemerintah Chile.
Advertisement
Chile melegalisasikan penggunaan mariyuana untuk tujuan medis di tahun 2015, lalu berada di antara sejumlah negara di Amerika Latin yang berangsur-angsur melonggarkan larangan budidaya, distribusi, dan konsumsi ganja.
"Dengan mengimpor produk-produk obat berbasis tanaman ganja produksi Tilray ke Chile, kami bermaksud meringankan penderitaan mereka yang membutuhkan produk-produk pengobatan berbasis tanaman ganja yang murni, tepat, dan dapat diperkirakan,” ujar presiden direktur Alef, Roberto Roizman melalui sebuah pernyataan.
Produk-produk Tilray yang dikenal sebagai T100 dan TC100 akan tersedia awalnya di sejumlah apotek di Santiago melalui resep dokter.
"Rata-rata harga jualnya sebesar $310, untuk perawatan yang berlangsung sekitar sebulan," ujar seorang juru bicara.
Debat di Parlemen
Hingga pekan ini, para pasien di Chile dapat memperoleh ganja untuk kebutuhan medis hanya dengan mengimpornya. Selain itu dapat diperoleh dari ladang khusus dalam jumlah yang terbatas yang dibuat oleh lembaga amal.
Kongres Chile memperdebatkan undang-undang yang akan mengizinkan orang untuk menanam tanamannya sendiri.
Argentina dan Kolombia mengikuti jejak serupa.
Uruguay menjadi pionir global ketika negara itu melegalisasikan budidaya, distribusi, dan konsumsi ganja di akhir tahun 2013. Apotek di negara itu mulai menjual ganja untuk tujuan rekreasi secara resmi pada Juli.