Liputan6.com, Caracas - Keponakan perancang busana ternama dunia, Carolina Herrera, ditemukan tewas di dalam sebuah truk di luar ibu kota Venezuela.
Menurut laporan The New York Post yang dirilis News.com.au, Senin (15/5/2017), jasad Reinaldo Jose Herrera Sanchez (34) ditemukan bersama jasad seorang lainnya di sebuah jalan raya yang menghubungkan Caracas dengan kota La Guaira.
Untuk mengenang sang keponakan, Herrera mengunggah sebuah foto di media sosial Instagram. Kata-kata yang menyertai foto tersebut dinilai sarat kritikan terhadap pemerintah Venezuela.
Advertisement
"Satu-satunya harapan kami adalah agar pembunuhan tragis keponakan kami, Reinaldo dan temannya, Fabrizio (31), dapat mengurangi pembantaian dan pembunuhan mengerikan yang dilakukan terhadap generasi muda kami di Venezuela," tulis Herrera.
Perempuan berusia 78 tahun tersebut mengaitkan kematian keponakannya sebagai "pembunuhan tragis" yang diakibatkan "kediktatoran" di Venezuela.
"Hasil pemilu harus dihormati. Diktator komunis harus pergi," ungkapnya.
Desainer papan atas itu juga berterima kasih bagi siapa saja yang mengirimkan ungkapan bela sungkawa. Reinaldo dikabarkan tengah makan dengan Fabrizio di sebuah restoran di Caracas pada Kamis waktu setempat sebelum mereka diculik sekelompok orang.
Kelompok tersebut lantas meminta uang tebusan bagi kebebasan dua pria itu. Meski tebusan diduga telah dibayarkan, nyawa keduanya tetap tidak tertolong.
Venezuela masuk dalam daftar negara-negara dengan angka kriminalitas tinggi, terlebih belakangan, sejak negeri pimpinan Nicolas Maduro itu terpuruk dalam krisis ekonomi.
Herrera diketahui berdarah Venezuela-Amerika. Ia memulai karier di dunia mode sejak 1981.