Petani Ini Ubah Sayur dan Buah Buruk Rupa Jadi Bubuk, Untuk Apa?

Joy White bereksperimen dengan mengubah sayuran dan buah-buahan yang terlihat jelek menjadi bubuk makanan, apa kegunaannya?

oleh Citra Dewi diperbarui 15 Mei 2017, 07:48 WIB
Diterbitkan 15 Mei 2017, 07:48 WIB
Ilustrasi sayur dan buah
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, Adelaide - Dalam Bahasa Inggris, ada ungkapan kuno, sampah bekas orang, bisa menjadi harta bagi orang lainnya. Ungkapan itu sepertinya tepat untuk menjelaskan seorang produsen produk segar asal Australia Selatan, Joy White.

Joy bereksperimen dengan memanfaatkan sayuran dan buah-buahan yang terlihat jelek serta tidak diinginkan orang. Kemudian ia mengubahnya menjadi bubuk makanan.

Joy yang tinggal di Australia Selatan, mengeringkan berbagai produk sayuran dan buah-buahan selama berjam-jam, sebelum membuatnya jadi bubuk, mengepak hasil akhirnya, dan menjualnya secara online dan di pasaran.

Ia mengeringkan acar, peach, raspberry, bahkan kubis jenis brussel sprouts. Permintaan untuk bubuk dari sayur-sayuran dan buah-buahan itu terus meningkat, yakni dijadikan bahan olesan daging sebelum dibakar, mengganti minuman smoothie, dan hidangan pencuci mulut.

"Ada banyak hal yang bisa Anda lakukan dengan bubuk dari sayuran dan buah-buahan," kata Joy seperti dikutip dari Australia Plus, Senin (15/5/2017)

Memanfaatkan Makanan 'Jelek'

Joy gemar bereksperimen dengan produk yang ia anggap terlihat jelek atau rusak, dan dianggap di bawah standar pasar. Biasanya produk-produk itu dibuang, dianggap sebagai sampah.

Ia mengatakan, hanya karena produk mungkin tidak terlihat terlalu menarik, tapi bukan berarti produk tersebut perlu dibuang.

"Saat kita mengeringkan makanan dan membuatnya menjadi bubuk, terasa luar biasa, karena orang tidak menginginkannya, dan saya bisa mengubahnya menjadi sesuatu," kata Joy.

"Kentang yang jadi sampah...saya bisa mengubahnya menjadi tepung kentang, juga dikenal sebagai mashed potato instan," imbuh dia.

Joy mengatakan, ia percaya bubuk dan produk yang dikeringkan tetap mempertahankan sebagian besar nilai nutrisinya.

Kota tanpa makanan segar

Perempuan itu mengaitkan sebagian pencapaiannya dengan kota tempatnya dibesarkan, yakni di Karratha, Australia Barat. Di sana, produk-produk segar adalah sebuah kemewahan.

"Jika ada yang tahu tentang Australia Barat di daerah barat laut, semua buah, sayuran, daging, dibekukan," katanya.

"Jadi kami pindah ke Port Augusta [di Australia Selatan], dan mengatakan 'Ya Tuhan, semua makanan segar ini ... saya tidak percaya!'"

"Saya sudah memiliki alat pengering sendiri dan bertanya-tanya pada diri sendiri apakah saya bisa mengeringkan jeruk, dan apa yang bisa dibuat?"

Saat masih sering bereksperimen dengan hampir semua buah atau sayuran, ada beberapa produk segar yang agak sulit dikeringkan dan masih harus dicari caranya.

"Saya belum bisa membuat bubuk ceri tanpa menggunakan filler, dan bubuk plum," kata Joy. "Masih ada sejumlah tantangan," imbuh dia.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya