Mobil Menerobos Trotoar Times Square, Dipicu Bisikan Misterius?

Seorang wanita tewas dan 22 orang terluka dalam insiden mobil menerobos trotoar pejalan kaki di Times Square, New York.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 19 Mei 2017, 11:16 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2017, 11:16 WIB
20170518-Mobil Terobos Jalur Pejalan Kaki di New York-AFP
Petugas memotret kondisi mobil yang menabrak para pejalan kaki di trotoar Times Square, New York, Kamis (18/5). Para saksi mata menyebut mobil itu melaju melawan arus sebelum menabrak para pejalan kaki hingga melukai sekitar 22 orang. (Jewel SAMAD/AFP)

 

Liputan6.com, New York - Awalnya, insiden ini dikira ulah teroris: seorang pria mengemudikan mobilnya dalam kecepatan tinggi dan menerobos trotoar di Times Square, New York, Amerika Serikat pada Kamis 18 Mei 2017. 

Akibatnya, seorang perempuan tewas, sementara 22 orang lainnya luka-luka. 

Menurut informasi dari sumber penegak hukum, pria itu mengendarai mobilnya sejauh 3 blok di Times Square dan mengaku mendengar suara-suara misterius.

Mengutip dari BBC, Jumat (19/5/2017), pelaku yang diidentifikasi sebagai Richard Rojas adalah seorang veteran Angkatan Laut AS. Pria 26 tahun itu sebelumnya ditangkap dua kali karena mengemudi dalam keadaan mabuk.

Laporan media Amerika menyebut, ia pernah ditangkap terkait kasus kekerasan. Rojas kini berada dalam tahanan.

Seorang sumber mengatakan, Rojas berharap mati saat polisi meringkusnya. "Kau seharusnya menembakku. Aku ingin membunuh mereka!", kata dia usai tertangkap.

Korban tewas diketahui sebagai perempuan berusia 18 tahun. Namanya Alyssa Elsman, ia tengah mengunjungi New York Times bersama keluarganya dari Michigan. Adiknya yang berusia 13 tahun terluka dalam insiden tersebut.

Sedan Honda berwarna burgundy yang dikemudikan Rojas itu dilaporkan melompat ke trotoar di 45th Street dan Broadway pada pukul 11.55 waktu setempat. Lalu melaju dengan kecepatan tinggi selama tiga blok sebelum menabrak tiang dan berhenti.

Mobil tersebut kemudian mengeluarkan asap dan api, sementara pengendaranya sempat kabur.

Awalnya diduga, aksi tersebut terkait terorisme. Insiden itu terjadi setelah serangan terorisme dengan mobil baru-baru ini di London, lalu teror di Nice dan Berlin.

Kendati demikian, Wali Kota New York, Bill de Blasio mengatakan peristiwa kali ini "tidak memiliki indikasi" sebagai tindakan terorisme.

Berdasarkan laporan ABC News mengutip sumber penegak hukum, polisi yakin Rojas tengah dalam kondisi 'tak sadar' akibat menghisap ganja sintetis yang dikenal sebagai K2.

Dari pemeriksaan awal, Rojas negatif alkohol tetapi positif menggunakan narkoba.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya