Liputan6.com, Palmyra - Rudal jelajah yang diluncurkan oleh Angkatan Laut Rusia menghantam sejumlah militan ISISÂ di Palmyra, Suriah pada Rabu waktu setempat. Demikian dilaporkan media Rusia.
Menurut kantor berita Rusia Sputnik mengutip Kementerian Pertahanan Rusia, serangan dilaporkan menargetkan militan di timur kota kuno, yang merupakan tempat senjata berat dan transfer pasukan ISIS di wilayah de facto Raqqa.
Baca Juga
"Kapal perang Angkatan Laut Rusia Esen dan kapal selam Krasnodar melakukan peluncuran empat rudal jelajah Kalibr dari Mediterania timur dengan sasaran IS (Daesh) -- kelompok teroris di daerah Palmyra. Semua target telah diserang," demikian dilaporkan Kementerian Pertahanan Rusia melalui sebuah pernyataan yang dikutip dari CNN, Rabu (31/5/2017).Â
Advertisement
IS dan Daesh adalah sebutan alternatif untuk ISIS.
Laporan tersebut menambahkan bahwa AS, Turki dan Israel diberitahu atas serangan dalam waktu yang tepat melalui saluran operasional.
Kota Kunci
Pengendalian Palmyra sempat beberapa kali berpindah tangan dari rezim ke ISIS, sejak kelompok militan pertama merebutnya pada 2015.
Terakhir pada Maret lalu, pasukan Suriah yang didukung oleh pesawat Rusia, berhasil mengambil kembali kota itu dari militan ISIS. Setidaknya 1.000 militan tewas atau terluka dalam serangan itu, menurut Kementerian Pertahanan Rusia.
Situs warisan dunia UNESCOÂ itu dipandang sebagai lokasi strategis yang penting untuk kedua belah pihak dalam perang sipil Suriah, yang telah berlangsung selama lebih dari lima tahun.
Terletak di Provinsi Homs di Suriah tengah, Palmyra berada sekitar 225 kilometer dari Raqqa, dan dijadikan markas ISIS di Suriah.