7 Orang Tewas dan 4 Lainnya Disandera dalam Teror Iran

Media lokal juga mengabarkan bahwa tengah terjadi situasi penyanderaan di dalam kompleks gedung Parlemen Iran di Tehran.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 07 Jun 2017, 16:31 WIB
Diterbitkan 07 Jun 2017, 16:31 WIB
Kepolisian merespons peristiwa penembakan dan ledakan di kompleks Parlemen Iran dan Makam Ayatollah Khomeini di Tehran, (7/6/2017) (AP)
Kepolisian merespons peristiwa penembakan dan ledakan di kompleks Parlemen Iran dan Makam Ayatollah Khomeini di Tehran, (7/6/2017) (AP)

Liputan6.com, Tehran - Sekelompok orang bersenjata dan dilengkapi rompi bom menyerang ke dalam kompleks Parlemen Iran dan Makam Ayatollah Khomeini pada Rabu, 7 Juni 2017 siang waktu setempat atau sekitar pukul 15.00 waktu Jakarta.

Saat ini diperkirakan tujuh orang tewas dan empat orang disandera, demikian seperti yang diwartakan oleh media lokal Tasnim dan dikutip dari CBSnews.com, Rabu (7/6/2017). Angka tersebut merupakan informasi yang beredar di kalangan reporter media di lokasi kejadian dan belum diverifikasi kepada otoritas resmi.

Berdasarkan informasi tersebut, empat sandera ditawan di lantai teratas gedung Parlemen. Sedangkan menurut laporan media lokal IRIB, sebuah ledakan bom terdengar dari lantai empat gedung.

Belum jelas identitas para pelaku. Namun, seperti yang diwartakan oleh Fars News, pelaku berjumlah empat orang. Keempatnya dilengkapi senapan laras panjang dan dua diantaranya membawa rompi yang dilengkapi bom.

Satu orang telah melakukan tindakan bom bunuh diri di luar kompleks parlemen. Sementara satu rompi peledak lain --entah miliki bomber bunuh diri atau bukan-- meledak di lantai empat gedung parlemen, seperti yang diwartakan oleh IRIB.

Fars News, media Iran, sempat mengabarkan bahwa sejumlah pelaku telah diamankan atau dilumpuhkan oleh aparat keamanan. Namun, hal ini belum dapat dikonfirmasi lebih lanjut, mengingat munculnya laporan terbaru yang mengabarkan situasi penyanderaan di dalam gedung Parlemen Iran.

Hingga berita ini turun, sejumlah media masih terus melakukan verifikasi dan konfirmasi serta memperbarui kabar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya