Liputan6.com, Jakarta - Bagi mayoritas orang, kematian adalah hal yang menyeramkan. Berpisah dengan orang yang kita kasihi, meninggalkan pekerjaan yang sedang kita tekuni, tanpa membawa harta benda yang telah dikumpulkan nyaris seumur hidup.
Yang lebih menyeramkan, tak pernah diketahui, kapan dan bagaimana kematian akan mendatangi kita.
Meski demikian, sejumlah orang mengaku telah meramalkan kematiannya.
Advertisement
Baca Juga
Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa prediksi kematian bisa dilakukan dengan latihan sederhana. Sekelompok dokter dari Gama Filho University di Brasil menyebut uji itu dengan nama 'sitting rising test'.
Walau hanya melakukan gerakan berdiri-duduk bersila-berdiri, tapi latihan sederhana diyakini dapat mengukur fleksibilitas dan kekuatan para pasiennya. Menurut mereka, jangan pernah mencoba latihan ini bila Anda penderita arthritis atau khawatir latihan ini menyebabkan cedera.
Dikutip dari situs Daily Mail, para dokter dari Gama Filho University menyarankan untuk mengenakan pakaian nyaman dan tidak menggunakan sepatu bila ingin melakukan latihan sitting rising test. Selain itu, pastikan ruang di sekitar Anda sangat luas, dan Anda harus melakukannya di tengah-tengah ruangan tanpa ada sandaran.
Namun, jauh sebelum penelitian itu dikemukakan, beberapa orang di masa lampau telah melakukan prediksi kematian mereka sendiri.
Mereka adalah sosok yang terkenal hingga saat ini.
Seperti di kutip dari laman Ranker.com, Jumat (23/6/2017) berikut 5 orang terkenal yang memprediksi kematian mereka sendiri:
1. Mark Twain
Samuel Langhorne Clemens atau yang lebih dikenal Mark Twain lahir pada 30 November 1835. Pria kelahiran Florida Amerika Serikat ini adalah seorang novelis, penulis, dan pengajar.
Beberapa karya terkenalnya yang melekat di hati masyarakat adalah The Adventures of Huckleberry Finn, The Adventures of Tom Sawyer, The Prince and the Pauper, A Connecticut Yankee in King Arthur's Court, serta satu buku non fiksinya, Life on the Mississippi.
Ketika masih muda, Twain bekerja sebagai seorang juru cetak di sebuah percetakan di kotanya.
Selain bekerja, ia sering menyempatkan diri untuk menulis surat kabar. Tak hanya itu, Twain juga sempat menjadi nakhoda kapal dan selama empat tahun telah mengarungi Sungai Mississippi.
Mark Twain mengaku memiliki hubungan khusus dengan Komet Halley's.
Menurutnya, komet itu terlihat pada hari kelahirannya pada tahun 1835. Maka dari itu ia memprediksikan kematiannya akan tiba di saat kemunculan komet Halley's selanjutnya.
Meski pada saat itu kata-kata yang ia ucapkan hanyalah gurauan belaka, namun siapa sangka prediksi yang menyeramkan itu benar-benar terjadi.
Setelah 74 tahun benda luar angkasa itu terakhir muncul, komet Halley's kemudian kembali melewati Bumi pada tanggal 20 April 1910. Keesokan harinya di sebuah rumah di kota Redding Connecticut, Twain meninggal dunia akibat serangan jantung.
Advertisement
2. Abraham Lincoln
Abraham Lincoln adalah Presiden Amerika Serikat ke-16 yang menjabat sejak 4 Maret 1861 hingga hari pembunuhannya. Abraham lahir di Hardin County, Kentucky pada 12 Februari 1809.
Ia memimpin Amerika Serikat dan mempertahankan persatuan bangsa dan menghapus perbudakan. Namun saat perang telah mendekati masa akhir, ia malah menjadi presiden AS pertama yang dibunuh.
Sebelum pelantikannya pada tahun 1860, ia berprofesi sebagai pengacara, anggota legislatif Illinois, dan anggota DPR AS. Sebagai tokoh yang menentang perbudakan, Lincoln memenangkan pencalonan presiden AS dari kubu Republik di tahun 1860.
Masa pemerintahannya diwarnai dengan kekalahan dari pihak Konfederasi Amerika yang mendukung perbudakan. Setelah itu ia mengeluarkan dekrit yang memerintahkan penghapusan perbudakan melalui Proclamation of Emancipation di tahun 1863.
Lincoln juga menjadi salah satu orang terkenal yang telah memprediksi kematian dirinya sendiri. Suatu hari Lincoln bermimpi melihat kematian seseorang.
Menurut seorang teman pengacaranya, Ward Hill Lamon yang juga pengawal presiden mengatakan. Lincoln bermimpi melihat sesosok mayat yang dikelilingi oleh para pelayat. Saat mencoba menerobos kerumunan itu, ia malah melihat dirinya sendiri yang tewas dibunuh.
3. Arnold Schoenberg
Arnold Schoenberg adalah seorang komposer terkenal dunia asal Austria yang menciptakan mode baru dalam dunia musik.
Schoenberg yang lahir di Wina pada 13 September 1874 ini adalah salah satu guru paling berpengaruh pada Abad ke-20.
Schoenberg sebernarnya berasal dari sebuah keluarga yang tak terlalu menyukai musik. Ia belajar musik secara otodidak hingga akhirnya menjadi seorang musisi terkenal.
Sosok Schoenberg telah menunjukkan jiwa seni sejak usianya yang masih terbilang dini. Kala itu ia belajar musik dengan Alexander Zemlinsky dan Oskar Adler.
Pada awal kariernya, Schoenberg bekerja di sebuah operet (sebuah opera yang dikemas secara ringan). Namun sebagian besar masa hidupnya juga diisi dengan mengajar, baik secara pribadi atau bergabung dengan sebuah institusi.
Namun, komponis terkenal ini sangat khawatir dengan angka 13 dalam hidupnya. Karena lahir ditanggal 13, ia juga telah memprediksikan kematian yang juga akan terjadi di tanggal 13. Sejak saat itu ia mulai menjauhi angka tersebut dan tak memasukkan nomor itu ke dalam bagian hidupnya.
Rasa takut itu kembali mengintai dan semakin meningkat pada perayaan ulang tahunnya yang ke-76. Kala itu seorang kenalan menyebutkan jika 7 di tambah 6 sama dengan 13. Kemudian hari kematian itu tiba, pada tanggal 13 Juli 1951 Arnold Schoenberg meninggal dunia di Los Angeles.
Advertisement
4. William Thomas Stead
William Thomas Stead adalah salah satu tokoh yang menjadi pelopor jurnalisme investigatif. Kala itu sosok Stead sarat kontroversi di era Victoria.
Stead menjadi orang yang berpengaruh karena dapat menunjukkan peran pers yang dapat menjadi alat pemantau kebijakan pemerintah.
Mengawal kebijakan dan melaporkan segala hal yang dikira janggal. Stead juga dikenal sebagai pengacara perdamaian dunia. Banyak hal yang telah ia lakukan, di antaranya adalah melakukan pembelaan terhadap hak perempuan, kebebasan sipil dan hak banyak orang yang telah dirampas dan ditindas.
Selain terkenal akan karyanya sebagai editor dan aktivis, ia juga dikenal sebagai penulis puisi fiksi dan okultisme (sebuah kepercayaan terhadap hal-hal supranatural seperti ilmu sihir).
Dalam karyanya yang berjudul The Sinking of the Modern Liner yang ditulis pada tahun 1886, Stead menggambarkan kapal laut yang hancur dan tenggelam saat tengah menuju New York. Secara tragis kapal yang ia namai The Majestic itu digambarkan akan menabrak sebuah bongkahan es besar dan memakan korban dalam jumlah yang banyak.
Pada tahun 1912, kapal terbesar pada masanya yaitu Titanic berangkat dari Southampton Inggris menuju New York. Prediksi sang jurnalis menjadi kenyataan, kapal besar itu akhirnya karam setelah menabrak bongkahan es saat melintas Samudra Atlantik Utara pada tanggal 15 April 1912.
Kala itu, William Thomas Stead juga tewas karena menjadi salah satu penumpang Titanic.
5. Abraham de Moivre
Abraham de Moivre adalah pria berkebangsaan Prancis tetapi telah lama bermukim di Inggris. Ia lahir pada tahun 1667 dan merupakan teman akrab dari Isaac Newton. Karya terkenal yang pernah ia buat adalah Annuities upon Lives yang merupakan aturan penting dalam statistik asuransi.
Ahli matematika ini juga pernah berkolaborasi dengan Edmond Halley (pemberi nama komet Halley) yang pernah melakukan sebuah teori yang dapat memprediksi umur seseorang.
Hal yang menarik dari seorang Abraham de Moivre adalah cerita tentang kematian dirinya. Kala itu ia sadar bahwa dirinya mulai tidur 15 menit lebih lama setiap malam.
Kemudian ia menyangkutpautkan peristiwa itu dengan hal yang berbau malapetaka. Bila 15 menit ditambah hingga 24 jam maka ia menyimpulkan di hari itulah ia akan meninggal dunia.
Ternyata benar, tepat pada tanggal 27 November 1754 Abraham de Moivre tutup usia.
Advertisement