Lagi, 2 Penerbangan Timur Tengah Bebas Larangan Laptop AS

Kini total ada 6 penerbangan, setelah 2 maskapai Timur Tengah yang terbebas dari larangan laptop AS.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 10 Jul 2017, 11:01 WIB
Diterbitkan 10 Jul 2017, 11:01 WIB
Ilustrasi larangan laptop AS. (BBC)
Ilustrasi larangan laptop AS. (BBC)

Liputan6.com, Kuwait City - Kuwait Airways dan Royal Jordanian menyusul 4 maskapai dari negara Muslim, terbebas dari larangan laptop AS. Dua maskapai Timur Tengah itu menjadi yang terbaru lepas dari aturan izin membawa perangkat elektronik besar di penerbangan Negeri Paman Sam.

Seperti dikutip dari BBC, Senin (10/7/2017), kedua maskapai tersebut mengatakan, bahwa mereka telah bekerja sama dengan pejabat AS untuk memperketat pemeriksaan keamanan penerbangan dari Kuwait dan Yordania.

"Royal Jordanian, yang terbang ke tiga kota di AS dari Amman, ibu kota Yordania, mencabut larangan tersebut setelah tindakan keamanan baru diterapkan untuk penerbangan Amerika," kata presiden maskapai penerbangan itu, Stefan Pichler.

Maskapai milik pemerintah, Kuwait Airways yang terbang dari Kuwait ke New York via Irlandia itu mengatakan, bahwa larangan laptop AS dicabut setelah pejabat Amerika memeriksa tindakan pengamanan pada penerbangannya.

Juni lalu, Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengumumkan langkah-langkah penambahan waktu yang diperlukan untuk menyaring penumpang dan perangkat elektronik pada penerbangan AS dari 105 negara.

Banyak maskapai penerbangan berharap, perubahan tersebut akan membuka jalan untuk pencabutan larangan elektronik yang diberlakukan AS.

AS memberlakukan larangan perangkat elektronik tersebut pada Maret lalu, untuk penerbangan langsung dari delapan -- lainnya menyebut 10 -- negara mayoritas Muslim. Langkah tersebut dilakukan untuk mengatasi kekhawatiran penyelundupan bom di perangkat seperti komputer jinjing.

Sejauh ini ada 4 maskapai yang sudah bebas dari larangan laptop AS. Di antaranya adalah Etihad, Turkish Airlines, Emirates dan Qatar Airways dibebaskan minggu lalu.

Maskapai penerbangan di Maroko, Mesir dan Arab Saudi hingga kini belum mengumumkan pencabutan larangan tersebut. Sementara Saudia Airlines, maskapai induk untuk Arab Saudi mengatakan, bahwa penumpang dapat membawa perangkat elektronik pribadi pada penerbangan AS pada 19 Juli mendatang.

"Royal Air Maroc juga yakin, bahwa larangan tersebut dapat dicabut untuk penerbangan dari Casablanca pada tanggal yang sama," kata seorang pejabat senior maskapai itu pekan lalu.

Saksikan video menarik berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya