Liputan6.com, Hamburg - Tepat 74 tahun lalu, yakni 28 Juli 1943, Inggris melancarkan serangan bom terburuknya di Hamburg, Jerman. Akibat peristiwa yang membuat kota itu menyala akibat kobaran api, sebanyak 42.000 warga sipil Jerman tewas.
Peristiwa itu diawali pada 24 Juli 1943, di mana Inggris meluncurkan Operasi Gomorrah. Saat itu, Inggris melakukan pemboman berulang atas Hamburg, termasuk pabrik industri dan amunisinya.
Baca Juga
Dilansir dari History, serangan demi serangan dilakukan dari udara. Ribuan ton bom membakar bangunan dan juga menewaskan puluhan ribu nyawa.
Advertisement
Namun pada malam 28 Juli, terjadi kehancuran yang belum pernah terjadi selama tiga tahun serangan bom. Hanya dalam 43 menit, 2.326 ton dijatuhkan. Hal tersebut menciptakan badai api.
Rendahnya kelembaban, kurangnya sumber daya untuk memadamkan api -- berkurang akibat serangan-serangan sebelumnya, dan angin kencang, memperluas kobaran api hingga seluas 20 kilometer persegi.
Terlepas dari hilangnya nyawa warga sipil, ada ironi mengerikan dari peristiwa tersebut. Pemboman mengerikan itu hanya menimbulkan sedikit kerusakan kerusakan pada alat perang Hitler.
Serangan tersebut justru lebih banyak menewaskan warga sipil Jerman dan perwira militernya, dibanding produksi amunisi. Produksi senjata Nazi, kembali beroperasi dalam hitungan minggu.
Selain serangan badai api oleh Inggris di Jerman, pada tanggal yang sama di tahun 1990, seorang pria latin warga Amerika Serikat, Maximo Menendez jatuh koma. Peristiwa itu terjadi setelah menenggak minuman bersoda asal Kolombia, Pony Malta de Bavaria.
Polisi di wilayah Miami tempat di mana Menendez membeli minuman tersebut segera bergerak. Mereka menyita seluruh minuman Pony Malta de Bavaria.
Pemeriksaan menyeluruh pun dilakukan Kepolisian Miami. Hasilnya begitu mengejutkan, 45 soft drink ini mengandung cairan dari obat terlarang jenis kokain.
Pasca-terbongkarnya hal tersebut, Kepolisian Miami mempeluas investigasinya. Alhasil, pelaku yang memasukan cairan kokain Hugo Riosand Alberto Gamba ditangkap.
Dewan Juri Pengadilan AS mengatakan pria ini memasukkan cairan kokain ke dalam minuman ringan dengan tujuan untuk menyelundupkan obat terlarang ke beberapa tempat.
Di tanggal yang sama pada tahun 1976, kilatan cahaya putih menyilaukan terlihat di langit China. Gemuruh yang luar biasa keras terdengar saat gempa dengan kekuatan 7,8 skala Richter mengguncang area Tangshan dan sekitarnya, tepat saat jarum jam menunjuk ke pukul 03.42 waktu setempat.
Gempa utama berlangsung 'hanya' 14 sampai 16 detik. Tak lama kemudian giliran lindu 7,1 SR mengguncang.
Dampaknya sungguh fatal. Kota-kota di sekitar episentrum hancur lebur. Sebanyak 240 ribu orang meninggal dunia -- meski banyak orang yakin, jumlah mereka yang tewas sampai 750 ribu jiwa.