Liputan6.com, Moskow - Nazi Jerman dipercaya sebagai salah satu negara yang memiliki pasukan militer yang paling efisien selama Perang Dunia II. Teknologi militer mereka pun diyakini sangat mutakhir jika dibandingkan dengan angkatan bersenjata lainnya.
Seperti tank tiger, kapal selam U-boat dan pesawat bertenaga roket jet merupakan salah satu contoh persediaan alat perang yang jauh melampaui teknologi militer lawan saat itu.
Namun, di penghujung Perang Dunia II, Jerman yang kala itu dipimpin oleh Hitler keluar sebagai pihak yang kalah. Menurut sejarawan asal Inggris, James Holland, Nazi Jerman justru negara yang tak efisien jika dibanding dengan Inggris dan Amerika Serikat.
Advertisement
Baca Juga
Jerman dinilai sebagai negara paling boros dalam proses produksi alutsista.
Ditambah lagi, kekalahan terbesar Hitler dalam Perang Dunia II adalah saat serbuannya ke wilayah Uni Soviet. Namun siapa sangka, berawal dari penyerbuan inilah mimpi buruk Hitler dimulai.
Salah satu musuh paling ditakuti dalam perang adalah penembak jitu atau dikenal dengan nama sniper. Banyak di antara para penembak jitu Unu Soviet ini adalah kaum hawa. Meski berperang, para wanita ini tak ikut bertarung di tempat terbuka melainkan menembak para perwira Nazi dari jarak jauh.
Kemampuan yang luar bisa dan sangat mematikan. Karena hal tersebutlah banyak dari penembak jitu wanita ini yang menjadi pahlawan terkenal di Uni Soviet dan mendapatkan penghargaan berupa medali kehormatan.
Seperti dikutip dari laman Wonderslist, Senin (14/8/2017), berikut 10 penembak jitu wanita Uni Soviet paling mematikan dalam sejarah militer:
1. Tanya Baramzina
Sebelum menjadi penembak jitu, wanita yang lahir dengan nama lengkap Tatiana Nikolaevna Baramzina ini memulai karier sebagai guru taman kanak-kanak.
Ia tercatat sebagai anggota divisi senapan 70 Angkatan Darat Rusia pada angkatan ke-33.
Tanya mulai bertempur di Belarusia dan ditunjuk sebagai pasukan garis belakang dalam sebuah misi rahasia. Sebelum berperang, ia pernah menembak mati 16 orang musuh.
Saat bergabung dengan Angkatan Darat Rusia, ia berhasil menembak 20 orang perwira Nazi selama misinya.
Namun, Tanya berhasil ditangkap oleh Nazi. Ia disiksa dan dieksekusi. Tanya secara anumerta dibintangi emas dan dinyatakan sebagai pahlawan Uni Soviet pada tanggal 24 Maret 1945.
Advertisement
2. Nadezhda Kolesnikov
Nadezhda Kolesnikov adalah seorang sukarelawan penembak jitu yang bertugas di front Volkhovsky Timur pada tahun 1943.
Prestasi Kolesnikov adalah mampu menembak mati 19 orang Nazi. Dari total 800 ribu tentara tempur wanita Rusia, tak semuanya memegang peran sebagai penembak jitu. Keseluruhannya terdiri dari penembak tank, tentara dan bahkan pilot.
Selama bertempur di medan perang. Banyak tentara wanita Rusia yang gugur. Dari angka tersebut, hanya ada 500 orang yang selamat.
Untuk menghargai pelayanannya, Kolesnikov dianugerahi medali keberanian setelah perang Rusia.
3. Tania Chernova
Tak banyak yang mengenal nama Tania Chernova. Akan tetapi, sosok Tania mengilhami karakter penembak jitu wanita dengan nama yang sama di film Enemy at the Gates yang dimainkan oleh Rachel Weisz.
Tania adalah orang Amerika-Rusia yang berangkat ke Belarus untuk membawa kakek neneknya keluar dari Rusia. Kala itu, kedua orang yang ia cintai itu tewas dibunuh oleh orang Jerman.
Karena hal itu, ia kemudian menjadi penembak jitu di tentara Rusia yang bergabung bersama Heres -- sebuah kelompok penembak jitu yang dibentuk oleh Vatsily Zaytsev.
Tania tercatat telah menembak 24 orang Nazi sebelum terluka parah di bagian perutnya. Ia kemudian dibawa ke Tashkent di mana ia menghabiskan waktu dalam masa pemulihan. Beruntung Tania selamat dari perang.
Advertisement
4. Ziba Ganiyeva
Ziba Ganiyeva adalah salah satu tokoh paling karismatik di tentara Rusia. Ia pernah menjadi selebritas Rusia dan seorang aktris film di Azerbaijan sebelum angkat senjata.
Ganiyeva bertempur di Divisi Rifle Komunis Soviet ke-3 dan dikenal sebagai sosok pemberani karena berhasil menyeberang ke garis musuh.
Ia berhasil menembak mati 21 tentara Jerman. Ia juga berperan aktif dalam pertempuran di Moskow dan mengalami luka parah. Karena cedera yang sangat parah, ia menghabiskan waktu selama 11 bulan untuk masa pemulihan. Akhirnya, Ganiyeva dianugerahi Ref Order and Banner of Red Star.
5. Roza Shanina
Roza Shanina lahir pada tanggal 3 April 1924 di sebuah desa bernama Yedma, Rusia. Ia dijuluki The Unseen Terror of East Prussia atau peneror dari wilayah Prussia Timur.
Saat bergabung bersama tentara Rusia, usia Roza masih terbilang muda yaitu 20 tahun.
Awal mula keikutsertaannya menjadi tentara militer terjadi saat ia menulis surat permohonan kepada Stalin sebanyak dua kali. Hingga akhirnya ia mampu bergabung bersama tentara Rusia.
Roza adalah penembak jitu wanita pertama yang dianugerahi Order of Glory dan bertempur dalam dalam peperangan Vilnius yang sangat terkenal. Tak main-main, Roza mampu menembak 59 tentara Nazi. Namun, kariernya tak bertahan lama. Saat ia hendak menolong perwira Rusia yang sedang terluka, ia tertembak di bagian dada. Keesokan harinya pada tanggal 27 Januari 1945, Roza meninggal dunia.
Advertisement
6. Lubya Makarova
Lubya Makarova adalah salah satu dari 500 orang beruntung yang selamat dari perang.
Ia dikenal sebagai sosok yang berperan aktif pada peperangan fron Baltik ke-2 dan front Kalnin.
Makarova tercatat telah menewaskan 84 orang Nazi dan berhasil kembali ke kampung halamannya di Perm Russia. Saat pulang ia disambut dan disebut sebagai pahlawan perang.
Untuk menghargai jasanya, Makarova dianugerahi Order of Glory oleh pemerintah Rusia.
7. Klavdiya Kalugina
Klavdiya Kalugina adalah salah satu tentara termuda dan penembak jitu termuda di Red Army. Ia bergabung bersama kelompok perang saat berusia 17 tahun.
Sebelum angkat senjata, Kalugina bekerja di sebuah pabrik amunisi senjata.
Kala itu, ia berhasil dikirim sebagai anggota militer untuk berperang di front Belarusia ke-3.
Kalugina bertempur di Polandia dan kemudian dikirim untuk bertarung dalam pertempuran Leningrad dan membantu pertahanan kota melawan tentara Jerman.
Kemampuan menembaknya dikenal sangat mematikan. Akhirnya, Kalugina mampu bertahan dan tinggal di Leninggrad sampai akhir perang.
Advertisement
8. Nina Lobkovskaya
Nina Lobkovskaya bergabung dengan tentara Rusia setelah kehilangan ayahnya pada perang tahun 1942.
Ia bertugas sebagai salah satu tentara Rusia dan menyandang pangkat Letnan. Ia berhasil selamat dari perang termasuk pertempuran Berlin yang terjadi pada tahun 1945.
Dari catatan sejarah, Nina berhasil menembak mati 89 tentara Nazi selama kariernya.
9. Nina Pavlovna Petrova
Nina Pavlovna Petrova dijuluki sebagai 'Mama Nina' dan penjadi penembak jitu tertua selama Perang Dunia II.
Ia lahir pada tahun 1893 dan sudah berusia 48 tahun saat terjun ke medan perang.
Setelah bergabung dengan sekolah penembak jitu, Nina diposkan ke 21st guards rifle division dalam misi tentara Rusia.
Karena pengalamannya, ia berhasil menembak mati 122 tentara Nazi. Nina memang selamat dari perang. Namun, ia tewas akibat kecelakaan mobil tujuh hari setelah Perang Dunia II berakhir. Ia meninggal pada usia 53 tahun.
Advertisement
10. Lyudmila Pavlichenko
Lyudmila Pavlichencko lahir pada tahun 1916 di Ukraina. Sejauh ini, ia dikenal sebagai penembak wanita Rusia paling terkenal dan dijuluki sebagai Lady Death.
Sebelum perang, Pavlichenko adalah seorang mahasiswi dan seorang penembak amatir. Saat berusia 24 tahun, ikut dalam sekolah penembak jitu dan berhasil bergabung dengan Divisi Rifle Chapayev ke-25.
Pavlichenko dapat dikatakan sebagai penembak jitu perempuan paling sukses dalam sejarah perang karena ia berhasil menembak mati 309 tentara Nazi termasuk 29 penembak jitu dari kubu lawan. Medan tempur yang isi juga terkenal sadis yaitu wilayah Krimea dan Odessa.
Pavlichenko selamat dari perang setelah mengalami luka akibat sebuah tembakan. Ia dianugerahi Bintang Emas dari The Hero of the Soviet Union dan sempat digambarkan dalam sebuah perangko Uni Soviet.