Liputan6.com, Washington DC - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengaku muak dengan perilaku Korea Utara. Pyongyang belakangan ini terus bertindak kontroversial termasuk melakukan uji coba rudal antarbenua.
"Korut berperilaku buruk dan itu harus dihentikan," sebut Trump, seperti dikutip dari Sky News, Jumat (8/9/2017).
Berbicara dalam konferensi pers di Gedung Putih, Trump menyatakan, opsi menghentikan aksi Korut dengan mengerahkan militer bukan prioritas.
Advertisement
"Setiap peralatan (militer) baru yang kami punya bentuknya indah dan yang terbaik di dunia," ucap Trump.
"Kami tidak menggunakan itu untuk (menghentikan) Korea Utara. Namun, bila kami akhirnya menggunakannya maka itu akan menjadi hari paling sedih untuk Korut," sebut dia.
Baca Juga
Perkataan Trump keluar tidak lama setelah Korut melakukan uji coba nuklir baru. AS menyebut senjata itu sebagai bom hidrogen.
Seorang pejabat AS menyebut, Negeri Paman Sam terus menginvestigasi uji coba tersebut.
"Sejauh ini yang kami lihat ada tindakan inkonsisten dari klaim Korut, cuma uji coba mereka itu adalah bom hidrogen, tapi kami belum sampai pada kesimpulan akhir," ucap pejabat yang namanya tidak mau disebutkan ini.
Sama seperti Trump, untuk perilaku provokatif Korut, Menteri Pertahanan AS James Mattis mengatakan, opsi militer hanya akan menjadi pilihan terbatas.
"Kami tidak akan keluar dari pencarian solusi diplomatik," ujar Mattis.
Trump: Semua Opsi Merespons Rudal Korut Ada di Atas Meja
Sebelumnya, saat merespons uji coba Korut yang rudalnya melewati langit Jepang, Trump mengatakan, segala opsi untuk merespons tindakan Korut terbuka. Menurutnya, perilaku Pyongyang adalah ancaman nyata.
"Dunia menerima pesan dari Korut secara keras dan jelas, rezim ini telah memberikan sinyal penghinaan terhadap tetangganya, seluruh anggota PBB," ucap Trump dalam pernyataan yang dirilis Gedung Putih.
"Ancaman dan aksi yang menimbulkan kekacauan hanya akan membuat Korea Utara terisolasi dari semua negara di kawasan dan dunia, jadi semua pilihan ada di atas meja," papar dia.
Saat berkomunikasi dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, kedua orang itu sepaham akan mengambil tindakan kepada Korut. Washington dan Tokyo siap memberi tekanan lebih keras kepada Pyongyang.
"Donald Trump berkata, AS 100 persen bersama Jepang, dan AS mengulangi komitmen kuat kepada pertahanan Jepang," ucap Abe, seperti dikutip dari The Guardian.
"Jepang bekerja sama dengan komunitas internasional menyerukan dengan lantang untuk memberi tekanan pada Korut," paparnya.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement