Liputan6.com, Miami - Sekitar 6,5 juta rumah di Florida, atau 67 persen dari keseluruhan, tak mendapat aliran listrik akibat terjangan Badai Irma.
Atas hal tersebut, operasi bantuan sedang dilangsungkan dan para teknisi berupaya untuk mengaliri listrik ke rumah-rumah warga. Meski demikian, banyak area yang masih terkepung banjir.
Badai Irma mulai menerjang Florida pada Minggu, 10 September 2017. Kekuatannya melemah menjadi badai tropis saat bergerak ke daratan pada 11 September.
Advertisement
Baca Juga
Sejumlah media melaporkan, empat orang tewas dalam badai di Florida. Sementara itu, Badai Irma yang sebelumnya menerjang Kepulauan Karibia menewaskan setidaknya 37 orang.
Penasihat Keamanan Dalam Negeri Gedung Putih, Tom Bossert, mengatakan bahwa warga yang ingin kembali ke Flordia Keys harus menunggu terlebih dahulu. Wilayah di Florida selatan itu, merupakan salah satu tempat yang terdampak paling parah.
"Saya memperkirakan bahwa warga Keys tak dapat kembali ke rumahnya selama beberapa minggu ke depan," ujar Bossert seperti dikutip dari BBC, Selasa (12/9/2017).
Sementara itu Gubernur Florida Rick Scott memantau kerusakan yang disebabkan oleh Badai Irma melalui udara.
"Saluran listrik mati di seluruh negara bagian. Sejumlah jalan juga tak dapat dilalui, jadi semua orang harus bersabar dalam menghadapi ini," kata Bossert.
Jalur Florida Keys menuju daratan terputus akibat 42 jembatan rusak. Sejumlah laporan menyebut, 10.000 orang memutuskan untuk keluar dari badai.
Sementara itu salah satu kota terbesar di Florida, Miami, tak mengalami kerusakan separah di Florida Keys. Meski demikian, angin telah menghancurkan saluran listrik dan membuat 72 persen rumah tak teraliri listrik.
Di pantai barat Florida, tepatnya di Naples, rekaman drone memperlihatkan deretan rumah yang hancur dan banjir masih merendam sejumlah jalanan.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump merilis bantuan federal darurat untuk Florida. Ia menggambarkan Badai Irma sebagai 'monster besar' dan mengatakan segera mengunjungi Florida.
Fenomena Aneh Badai Irma Sedot Pantai di Florida
Selain mematikan dan mengerikan, Badai Irma ternyata juga membawa fenomena aneh.
Berapa waktu lalu, publik di Bahama dikejutkan dengan air laut yang menghilang pasca-Badai Irma menerjang. Tak ada air berwarna biru seperti yang biasa dilihat para turis di sana, melainkan daratan tandus kecokelatan sejauh mata memandang.
Fenomena aneh yang sama rupanya terjadi juga di Pantai St Pete, Tampa Bay, Florida.
Dikutip dari Independent pada Senin (11/9/2017), fenomena aneh terjadi karena kencangnya angin badai dan tekanan rendah di daratan. Akibatnya, air tersedot hingga ke pusat badai.
Selama beberapa jam atau bahkan berhari-hari, mungkin saja badai bisa mengubah bentuk lautan.
Menurut Washington Post, tekanan Badai Irma begitu kuat, sehingga menarik air ke intinya, menghisapnya dari laut.
Wakil editor cuaca dan ahli meteorologi, Angela Fritz, menjelaskan bahwa fenomena langka itu terjadi akibat hurricane bulge. Fenomena seperti Badai Irma berpotensi menyebabkan hurricane bulge dan mengakibatkan tersedotnya air laut.
Fritz juga mencatat bahwa angin yang bertiup dari garis pantai pada Sabtu, 9 September, menyebabkan air laut belum kembali seperti semula.
Sebuah video Twitter dari akun Jason Biesel, seorang Public Information Coordinator, Kota Clearwate, memperlihatkan garis pantai di Tampa Bay yang telah mengering tersedot Badai Irma. Berikut rekamannya:
Advertisement