Untuk Pertama Kalinya, Twitter Bikin Emoji untuk Halimah Yacob

Twitter untuk pertama kalinya menciptakan emoji pemimpin nasional di Singapura.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 14 Sep 2017, 15:02 WIB
Diterbitkan 14 Sep 2017, 15:02 WIB
Twitter untuk Presiden wanita pertama Singapura, Halimah Yacob. (Twitter)
Twitter untuk Presiden wanita pertama Singapura, Halimah Yacob. (Twitter)

Liputan6.com, Singapura City - Halimah Yacob tak hanya menorehkan sejarah sebagai presiden wanita pertama di Singapura, tapi dia juga akan menjadi kepala negara wanita pertama di dunia yang memiliki emoji di Twitter.

Seperti dikutip dari tng.sg, Kamis (14/9/2017), emoji unik Madam Halimah dibuat sangat mirip. Termasuk kacamata dan penutup kepala dalam warna bendera nasional.

Ini adalah pertama kalinya Twitter menciptakan emoji untuk pemimpin nasional di Singapura.

Sebelumnya tiga kali Twitter meluncurkan emoji untuk Singapura adalah untuk #SG50 dan #Singapore untuk merayakan ulang tahun keemasan negar itu pada 2015. Lainnya #NDP2017 dalam rangka merayakan ulang tahun ke-52 negara tersebut.

Pihak Twitter mengatakan bahwa mereka meluncurkan emoji Madam Halimah agar warga bisa mengucapkan selamat kepadanya dan Singapura, atas momen bersejarah presiden wanita terpilih pertama negara tersebut.

Emoji tersebut dapat digunakan saat ini hingga 1 Oktober mendatang.

Warga akan menemukan emoji di postingan status yang menggunakan hashtag atau tagar seperti #HalimahYacob, #MdmPresident, dan # SingaporePE2017.

Perdana Menteri Lee Hsien Loong sudah lebih dulu menggunakan emoji tersebut dengan hashtag #HalimahYacob, dalam sebuah ucapan selamat untuk presiden Singapura kedelapan.

"Warga Singapura, seperti warga di seluruh dunia, mengikuti akun para pemimpin nasional dan dunia di Twitter untuk mendapatkan pembaruan langsung mengenai pemerintahan mereka, diplomasi digital dan agar terhubung dengan mereka secara real time dengan berbagai topik," tutur Direktur Kebijakan Publik Twitter Asia Pacific, Kathleen Reen.

Seorang Muslimah dan Melayu

Singapura, untuk kali pertama dalam sejarah, mengangkat seorang perempuan sebagai presiden. Halimah Yacob, namanya, berasal dari kalangan minoritas. Ia berlatar belakang etnis Melayu, bergama Islam, dan sehari-hari mengenakan jilbab.

Setelah dilantik pada Kamis, 14 September 2017, Halimah Yacob akan memulai masa jabatannya sebagai presiden selama enam tahun.

Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, mengucapkan selamat atas terpilihnya Halimah sebagai presiden ke-8 di Negeri Singa tersebut.

Halimah akan menjadi Presiden Melayu kedua sejak kemerdekaan Singapura pada 1965. Pendahulunya adalah Yusof Ishak, yang menjadi kepala negara pertama Singapura, yakni 1965 hingga kematiannya pada 1970. Namun, sejarah akan mencatat Halimah sebagai presiden wanita pertama di Singapura.

Sebelumnya, namanya juga terukir sebagai ketua parlemen wanita pertama di negara yang mayoritas dihuni etnis Tionghoa tersebut.

Halimah yang berdarah India dan Melayu menghabiskan lebih dari tiga dekade dengan Kongres Serikat Perdagangan Nasional. Pada 2001, ia menduduki kursi parlemen dari Partai Aksi Rakyat. Sosoknya menjadi menteri negara, kementerian pengembangan komunitas, pemuda, dan olahraga pada tahun 2011 hingga 2013.

Presiden di Singapura hanya jabatan seremonial, tapi memiliki hak veto dalam penunjukan posisi kunci di pemerintahan dan penggunaan cadangan keuangan Singapura.

Di bawah sistem pemerintahan Westminster yang dianut Singapura, perdana menteri adalah pemimpin politik paling kuat meskipun secara teknis ia adalah seorang yang ditunjuk sebagai presiden.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya