Liputan6.com, Rosemont - Kantor Pemeriksa Medis Cook County menyebut bahwa kematian seorang remaja Chicago yang jasadnya ditemukan di ruangan pendingin sebuah hotel, merupakan murni kecelakaan.
Remaja tersebut, Kenneka Jenkins, menghadiri sebuah pesta di Crowne Plaza Hotel di Rosemont, Illinois, di dekat Chicago pada 8 September 2017. Keesekokan harinya, ia dilaporkan menghilang.
Pihak penyelidik kemudian menemukan jasadnya dalam keadaan tertelungkup di ruangan pendingin hotel pada 10 September 2017.
Advertisement
Baca Juga
Namun apa yang dialami remaja bernama Kenneka Jenkins di malam ia menghilang, menimbulkan sejumlah spekulasi.
Dikutip dari Independent, Senin (9/10/2017), di Twitter dan Facebook, orang-orang mengeluh bahwa penyelidikan polisi tak berjalan cepat karena remaja 19 tahun merupakan perempuan berkulit hitam.
Dalam sebuah konferensi pers pada 5 September, pengacara ibu Jenkins, Tereasa Martin, mempertanyakan mengapa rekaman kamera keamanan hotel tak diperiksa saat kliennya menelepon 911.
Pada 5 Oktober lalu, Kantor Pemeriksa Medis Cook County mengatakan bahwa penyebab kematian Jenkins adalah hipotermia dan kombinasi alkohol dan topiramate -- obat yang digunakan untuk mengobati epilepsi dan migrain.
Penyelidikan Belum Berakhir
Dalam sebuah pernyataan, Departemen Kepolisian Rosemont mengatakan bahwa tidak ada tanda-tanda 'permainan kotor'. Namun mereka mengatakan bahwa penyelidikan tampaknya belum berakhir.
Detektif memeriksa informasi dari empat ponsel yang digunakan orang-orang di pesta tersebut, termasuk Jenkins. Penyidik bekerja untuk meningkatkan dan menganilisis rekaman kamera keamanan hotel. Beberapa di antaranya memperlihatkan Jenkins beberapa kali terbentur lorong-lorong hotel.
Meski ditemukan topiramate di dalam tubuh Jenkins, namun keluarganya mengaku bahwa ia tak pernah diresepkan obat tersebut.
Kantor Pemerkisa Medis mengatakan, kombinasi alkohol dan topiramate jika terpapar dengan suhu dingin dapat mempercepat timbulnya hipotermia dan menyebabkan kematian.
Advertisement