3 Kasus Kematian Ini Masih Berselimut Misteri

Tiga kasus berikut masih menjadi misteri hingga kini, mulai dari kematian hingga orang hilang.

oleh Alexander Lumbantobing diperbarui 25 Agu 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 25 Agu 2017, 19:00 WIB
Bunuh Diri
Ilustrasi Foto Bunuh Diri (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Misteri mengusik rasa penasaran dan terus menggelitik kita hingga akhirnya terpecahkan.

Dalam banyak kasus, supernatural atau teori konspirasi menjadi kemungkinan yang menarik walaupun kemudian terungkap ada penjelasan lain yang lebih menyeramkan.

Beberapa kasus terus menjadi misteri hingga saat ini, misalnya pembunuhan atau orang hilang.

Diringkas dari listverse.com pada Jumat (25/8/2017) berikut ini adalah 3 misteri yang hingga kini belum terpecahkan:

1. Pembunuhan Julia Wallace

Julia Wallace. (Sumber qualtrough.org)

Julia Wallace adalah seorang ibu rumah tangga Inggris yang tinggal di 29 Wolverton Street, Liverpool, Inggris.

Pada 19 Januari 1931, suaminya yang bernama William pergi ke klub main catur setempat untuk melakukan permainan reguler.

Ketika tiba di tempat tujuan, ia menerima titipan pesan dari seorang pria bernama Qualtrough yang meminta William pergi ke 25 Menlove Gardens East.

William tidak mengenal nama itu, tapi keesokan harinya ia pergi juga sesuai dengan isi pesan. Istrinya ditinggal di rumah.

Ternyata alamat itu palsu belaka dan ia kehilangan waktu selama 1 jam hanya untuk mencari-cari.

Dengan jengkel, William pulang ke rumah dan terkejut melihat jasad istrinya berlumuran darah serta tampak bekas dipukuli.

Polisi menangkap William sekitar 2 minggu sesudahnya karena yakin pria itu mereka-reka pesan palsu apalagi karena pesan telepon berasal dari kotak telepon umum yang berjarak ratusan meter dari tempat klub main catur.

Walaupun semua bukti yang memberatkan masih bersifat tidak mutlak, pria itu dipidana dan dijatuhi hukuman mati.

Kasusnya dibawa ke Pengadilan Banding Kriminal yang jarang menganulir putusan juri pengadilan. Ternyata, pengadilan memutuskan William tidak bersalah dan dibebaskan.

Hingga sekarang, tidak ada seorang pun yang didakwa dengan kejahatan pembunuhan ini. Kasusnya tidak pernah terpecahkan hingga sekarang.

2. Hilangnya Benjamin Bathurst

Benjamin Bathurst. (Sumber Wikimedia Commons)

Benjamin Bathurst adalah seorang diplomat Inggris pada Abad ke-19. Ia masih cukup muda namun sangat piawai dalam melaksanakan tugasnya. Ia seperti seseorang yang memiliki potensi tak terbatas.

Pada 1809, setelah tuntas dengan sebuah tugas diplomatik di Austria, ia kembali rumah dan terpaksa mengambil rute bahaya untuk menghindari Prancis.

Keputusan itu masuk akal, karena ia baru saja kembali dari upaya meyakinkan Austria agar menyerang pasukan Napoleon dari Prancis.

Saat itu sang diplomat bersenjata lengkap, termasuk dua pucuk pistol yang dipegangnya sendiri. Ia kemudian memutuskan melakukan perjalanan dari Jerman dengan menggunakan nama samaran Koch.

Pada 25 November, Bathurst dan bawahannya yang bernama Herr Krause dari Jerman berhenti di kota kecil bernama Perleberg untuk beristirahat.

Ketika tiba saatnya mereka harus meninggalkan tempat penginapan, Bathurst melangkah keluar dari pintu dengan diikuti Krause beberapa detik kemudian.

Tapi, ketika Krause tiba di luar, Bathurst lenyap dan tidak pernah terlihat lagi. Krause sendiri akhirnya tiba di Inggris beberapa minggu kemudian dan bercerita kepada para pejabat tentang hilangnya Bathurst.

Investigasi yang lumayan besar pun segera dilakukan. Istri Bathurst pun sampai harus mengeluarkan uang dalam jumlah besar untuk membayar jasa anjing pelacak mencari-cari di sekitar Perleberg.

Hasilnya nihil. Beberapa benda dari pakaiannya ditemukan di kawasan sekitar, tapi jasadnya sendiri hilang selamanya.

Pendapat yang beredar adalah bahwa ia ditangkap oleh pihak Prancis dan kemudian dibunuh dalam penjara atau ia menjadi korban para bandit yang berkeliling Eropa selama Abad ke-19.

3. Pembunuhan Geli Raubal

Angela 'Geli' Raubal. (Sumber Pinterest)

Angela "Geli" Raubal adalah seorang wanita muda yang dibesarkan di Jerman pada awal Abad ke-20. Hidupnya berakhir pada usia relatif muda, ia diketahui bunuh diri pada 18 September 1931.

Pistol yang dipakai adalah milik paman tiri sekaligus pria yang disebut-sebut menjadi kekasih gelapnya, Adolf Hitler, yang secara akrab dipanggilnya dengan nama "Paman Alfie."

Mereka sama-sama terlibat dengan Nazi sejak awal perjalanan politik menuju kekuasaan. Raubal bepergian bersama dengan Fuhrer ke pelosok-pelosok dan akhirnya pindah ke mansion milik Hitler sebagai "pengelola rumah tangga".

Selagi mereka bersama-sama, Hitler memuji keponakannya sebagai teladan bagi semua wanita Arya walaupun beberapa pihak tidak sepakat dengan pandangan itu. Seorang rival bahkan mengina wanita itu sebagai "wanita jalang tak punya otak" yang memanipulasi Hitler.

Ada sejumlah laporan terjadinya perkelahian pada malam sebelum kematian Raubal yang diduga terkait dengan rencana wanita itu untuk bertunangan dengan pria lain di Wina.

Setelah peristiwa bunuh diri, kalangan orang dekat Hitler memberikan penjelasan bahwa Raubal menembak dirinya karena cemas dengan latihan musik yang akan dijalani.

Tentu saja penjelasan itu dibantah apalagi dengan temuan beberapa cedera pada tubuhnya, termasuk hidung yang patah.

Beredarlah kontroversi bahwa wanita itu dibungkam oleh lingkar politik Nazi karena ancaman-ancaman litigasi (gugatan hukum). Selama beberapa tahun kemudian beredar kabar bahwa Hitler adalah pelaku pembunuhan Raubal.

Seorang jurnalis yang melakukan investigasi kisah seputar bunuh diri wanita itu ditangkap oleh pihak Nazi sebelum ia sempat menerbitkan temuannya.

Jurnalis itu kemudian dihukum mati di Dachau. Dengan kematiannya, investigasi apapun diterlantarkan.

Kita mungkin tidak akan pernah tahu tentang kejadian sebenarnya terhadap Geli Raubal.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya