Misteri Tewasnya Jurnalis Swedia yang Jasadnya Dimutilasi

Sebuah potongan tubuh yang ditemukan di perairan Denmark dikonfirmasi polisi milik jurnalis Swedia, Kim Wall.

oleh Citra Dewi diperbarui 24 Agu 2017, 18:20 WIB
Diterbitkan 24 Agu 2017, 18:20 WIB
Kim Wall
Kim Wall, jurnalis Swedia yang jasadnya ditemukan di Denmark. (Tom Wall/AFP)

Liputan6.com, Kopenhagen - Sebuah potongan tubuh berupa badan bagian atas yang ditemukan di perairan Denmark telah dikonfirmasi kepemilikannya oleh polisi. Torso itu adalah milik jurnalis asal Swedia, Kim Wall, yang dikabarkan menghilang pada 11 Agustus.

DNA dari torso itu sesuai dengan apa yang tertinggal di sisir dan sikat gigi milik Wall.

Kepala penyelidikan Jens Moller Jensen mengatakan, bagian tubuh Wall yang beberapa hari lalu ditemukan, diberi pemberat logam agar tak muncul ke permukaan.

Wall terlihat terakhir kali pada 10 Agustus 2017. Kala itu ia sedang berangkat dalam perjalanan menggunakan kapal selama bersama Peter Madsen. Pria asal Denmark itu adalah seorang insinyur penerbangan, pembuat kapal selam, dan juga pengusaha.

Dikutip dari BBC, Kamis (24/8/2017), kabar hilangnya Wall pertama kali dilaporkan oleh kekasihnya. Kapal selam yang ditumpanginya pun tenggelam beberapa jam setelah pencarian Wall dimulai.

Madsen yang merancang dan membangun kapal selam, didakwa melakukan pembunuhan terhadap Wall.

Awalnya, Madsen mengatakan bahwa dirinya telah menurunkan Wall di dekat Kopenhagen. Namun Madsen menyebut, Wall meninggal dalam sebuah kecelakaan dan ia telah 'menguburnya' di laut.

Kepolisian Denmark meyakini, kapal selam berbobot 40 ton itu sengaja ditenggelamkan oleh Madsen. Sejumlah jejak darah pun ditemukan di dalam kapal selam itu dan cocok dengan DNA Wall.

Hingga saat ini Jensen tak memberikan komentar penyebab kematian Wall. Namun penyelidikan forensik masih dilakukan dan polisi terus mencari bagian tubuh Wall lainnya.

Ibu dari Kim Wall, Ingrid Wall, mengatakan bahwa keluarga sangat terpukul saat potongan tubuh putrinya ditemukan.

"Di hari-hari sejak Kim menghilang, kami telah menerima banyak contoh betapa dicintai dan dihargainya dia, sebagai pribadi dan teman, serta seorang jurnalis profesional," tulis Ingrid dalam sebuah pernyataan keluarga yang dirilis melalui Facebook.

"Dari seluruh penjuru dunia kami telah menerima kesak

sian bagaimana ia bisa menjadi seseorang yang membuat perubahan," imbuh Ingrid.

Kronologi Hilangnya Kim Wall

Kim Wall (30) adalah seorang jurnalis freelance yang telah menulis untuk Guardian, New York Times, dan South China Morning Post.

Ia dilaporkan menghilang oleh kekasihnya pada 11 Agustus 2017. Kekasihnya melaporkan hal tersebut setelah Wall tak kunjung kembali dari perjalanan menggunakan kapal selam, Nautilus, yang dibuat oleh Peter Madsen.

Perjalanan pada 10 Agustus pukul 19.00 itu dilakukan Wall untuk mengumpulkan bahan tulisan tentang Peter Madsen dan Nautilus. Kapal selam itu dibangun pada 2008 dengan menggunakan crowdfunding atau penggalangan dana.

Keekokan harinya, 11 Agustus, Nautilus terlihat dari sebuah mercusuar di selatan Jembatan Oresund yang menghubungkan Denmark dengan Swedia. Kapal selam itu terlihat beberapa jam setelah hilangnya Wall dilaporkan.

Namun 30 menit setelah terlihat, yakni pada pukul 11.00, kapal selam itu tenggelam.

Selama 10 hari, pencarian Wall terus dilakukan. Pada 21 Agustus 2017, seorang pesepeda menemukan sebuah potongan tubuh di pantai dekat Koge Bay.

Keesokan harinya, polisi mengatakan bahwa lengan, kaki, dan kepala pemilik tubuh itu sengaja dimutilasi. Pada 23 Agustus, pihak kepolisian mengonfirmasi bahwa torso itu adalah milik Wall.

Sementara itu pengacara Madsen, Betina Hald Engmark, mengatakan bahwa kabar soal konfirmasi torso itu tak mengubah posisi kliennya. Ia masih tetap mengatakan bahwa Wall tewas akibat kecelakaan.

Polisi Kopenhagen memeriksa kembali kasus-kasus lama, sebagaimana standar penyelidikan harus dilakukan. Kasus tersebut termasuk kematian seorang perempuan Jepang berusia 22 tahun.

Serupa dengan kasus Wall, torso perempuan itu ditemukan di pelabuhan Kopenhagen pada 1986. Kasus tersebut hingga hari ini belum terpecahkan.

 

Saksikan video menarik berikut:

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya