Liputan6.com, Queensland - Seorang turis asal Prancis yang dilaporkan telah mengonsumsi obat-obatan jenis halusinogen, mengalami luka bakar parah di sekujur tubuh. Hal itu ia alami setelah jatuh ke dalam api unggun sebanyak tiga kali.
Halusinogen adalah jenis obat terlarang yang bisa menimbulkan efek halusinasi bagi penggunanya, seperti hilangnya kesadaran pada tubuh dan pikiran.
Dikutip dari laman New Straits Times, Selasa (10/10/2017), korban wanita yang tak disebutkan namanya itu tengah berada di festival musik di pantai timur Australia. Kala itu ia pergi berkelana ke sebuah perkemahan.
Advertisement
Baca Juga
"Perempuan berusia 21 tahun tersebut mengalami luka bakar serius di bagian kaki, badan, dan lengan saat tubuhnya jatuh ke dalam api unggun," ujar pihak Central Rescue Service di Queensland.
Akibat luka bakar yang ia alami, wanita tersebut dibawa ke rumah sakit akibat luka bakar serius sampai 40 persen bagian tubunya.
Surat kabar Mackay Daily Mercury mengatakan, wanita itu diduga menggunakan obat halusinogen.
Penyelenggara festival mengatakan, sekitar 1.500 orang menghadiri acara tiga hari tersebut tanpa ada insiden besar.
"Keamanan para pengunjung festival selalu menjadi prioritas utama kami. Hal tersebut sengaja kami lakukan agar pengunjung festival dan perkemahan merasa aman," ujar panitia acara.
Dari halaman Facebook festival tersebut, pihak panitia mengklaim bahwa tak ada penggunaan obat-obatan terlarang. Mereka juga mengaku telah melakukan pemeriksaan detil saat semua peserta masuk kawasan festival.
Pria Italia Bakar Tunawisma Hidup-Hidup hingga Tewas
Insiden luka bakar yang dialami oleh seseorang juga pernah terjadi di Italia pada Maret 2017. Bahkan, akibat luka bakar tersebut korban yang diketahui bernama Marcello Cimino harus menemui ajalnya.
Peristiwa ini mulai terungkap ketika seorang pria Italia mengaku telah membakar hidup-hidup seorang tunawisma. Dalam pengakuannya, ia melakukan tindakan itu karena cemburu.
Giuseppe Pecoraro mengaku, ia menyiramkan bensin ke tubuh Marcello Cimino. Pecoraro lalu menyalakan api dan jago merah itu lantas membakar tubuh Cimino yang kala itu tengah tidur di depan biara di Palermo, Sicily.
Dilansir BBC, polisi mengatakan bahwa Pecoraro mengira korban sedang menggoda dan mengejar istrinya. Dari rekaman CCTV terungkap bahwa Pecoraro membawa seember bensin dan menyiramkan ke korban.
Para tetangga melaporkan mereka mendengar Cimino berteriak kesakitan. Ia tewas sebelum tim medis tiba.
Sementara, tangan Pecoraro terbakar oleh insiden yang ia lakukan. Ia ditangkap pada Sabtu 11 Maret 2017, kurang dari 24 jam setelah ia melakukan tindakan kejahatannya.
Kepada polisi pria itu mengaku tangannya terbakar karena mesin kopi. Namun, belakangan ia mengaku.
Wali kota Palermo Leoluca Orlando mendeskripsikan serangan itu murni aksi barbarisme dan ia akan meminta bendera di balai kota dikibarkan setengah tiang.
Pecoraro pun dituduh melakukan pembunuhan.
Advertisement