Gara-Gara Dililit Utang, Ibu di Malaysia Nekat Jual Anak Kandung

Teganya, wanita berusia 30 tahun ini menjual sang anak karena faktor ekonomi. Ia mengaku dililit utang dan tak mampu membayar.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 09 Okt 2017, 19:20 WIB
Diterbitkan 09 Okt 2017, 19:20 WIB
Ilustrasi prostitusi anak
Ilustrasi prostitusi anak

Liputan6.com, Serawak - Seorang ibu di Serawak Utara, Malaysia ditahan oleh pihak kepolisian setempat karena dugaan perdagangan manusia. Mirisnya, wanita tersebut menjual putrinya sendiri yang masih berusia 14 tahun.

Dikutip dari laman Straits Times, Senin (9/10/2017), wanita yang tinggal di wilayah kota Lawas tersebut sengaja menjadikan anaknya sebagai pekerja seks komersial (PSK).

Alasan utama wanita berusia 30 tahun tersebut menjual anaknya karena faktor ekonomi. Ia mengaku dililit utang dan tak mampu untuk membayar.

Kepala Asisten Senior Komisaris (SAC) Datuk Dev Kumar membenarkan bahwa pihaknya telah menahan seorang ibu asal Serawak Utara pada Minggu, 8 Oktober 2017 pukul 14.15 waktu setempat.

Kumar menyebut, kasus tersebut berhasil terungkap berdasarkan laporan dari kepala desa setempat.

"Wanita tersebut diduga bekerja sama dengan pemilik karaoke untuk menjual anaknya. Saat dimintai keterangan, ia mengaku nekat menjual anaknya demi melunasi utang," ujar Kumar.

Sementara itu, korban yang tak disebutkan identitasnya mengaku telah ditiduri oleh tiga orang lelaki di sebuah kamar hotel.

"Gadis tersebut bahkan menyebut nilai transaksi yang diterima oleh pemilik karaoke. Untuk sekali berhubungan badan, pemilik tempat hiburan tersebut mendapat uang sebesar 1.000 ringgit Malaysia atau setara dengan Rp 3,2 juta," tambah Kumar.

Selain menahan ibu korban, polisi juga mengamankan pemilik karaoke dan seorang wanita lain -- yang diduga terlibat.

"Selain itu, kami juga tengah mencari pria yang kala itu membeli korban. Selain perdagangan manusia, kasus ini akan kami kaitkan dengan dugaan pelecehan seksual," tegas Kumar.

 

Ibu Tega Jual Anak Demi Ganja

Selain di Malaysia, kasus perdagangan manusia yang dilakukan seorang ibu terhadap anaknya juga terjadi di Kolombia. Namun bedanya, wanita yang diketahui bernama Margarita ini menjual keperawanan ke 12 anak perempuannya --bukan hanya seorang.

Wanita berkebangsaan Kolombia tersebut diduga menjual keperawanan anak-anak perempuannya demi uang. Meski belum ada bukti kuat, ia telah digelandang polisi. Demikian dilansir dari laman News.com.au.

Margarita diperkirakan membanderol masing-masing keperawanan putrinya senilai US$ 200 atau sekitar Rp 2,2 juta.

Penangkapan ibu berusia 45 tahun itu dilakukan, setelah salah satu putrinya yang hamil menghubungi polisi karena dipaksa melakukan aborsi.

Selain menangkap sang bunda, polisi juga menggelandang ayah dari ke-12 anak gadis itu. "Pria bernama Cornelio Daza itu juga ditangkap," demikian ditulis harian Kolombia, Semana.

Menurut informasi yang beredar, Margarita mulai menjual keperawanan 12 anak perempuannya saat mereka menginjak usia 12 tahun. Kemudian akan memaksa mereka melakukan bisnis prostitusi itu untuk membayar biaya hidupnya.

"Si ibu menghubungi pria berkantung tebal tapi bejat, untuk bisa berhubungan seks dengan anaknya yang masih di bawah umur ketika berusia 12 tahun," ujar Carlos Melendez, Kepala Kepolisian setempat.

Margarita akhirnya ditahan di penjara El Buen Pastro, sementara Cornelio dijebloskan ke penjara di Modelo.

Dari 14 anak Margarita, hanya dua yang diduga terbebas dari bisnis seks yang digagas sang ibu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya