Liputan6.com, Canberra - Dinas Kedirgantaraan Australia yang memimpin upaya tiga negara dalam pencarian pesawat Malaysia Airlines yang hilang mengungkapkan penyesalan mendalam bahwa pesawat tersebut belum ditemukan, setelah lebih dari tiga tahun menghilang.
Biro Keselamatan Transportasi Australia (ATSB) mengatakan bahwa misteri Malaysia Airlines MH370, "hampir tidak terbayangkan dan tentu saja tidak dapat diterima secara sosial dalam era penerbangan modern ini," demikian seperti dilansir VOA News Indonesia, Selasa (3/10/2017).
Pesawat tipe Boeing 777 itu lenyap pada 8 Maret 2014 di tengah penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing, dengan 239 penumpang dan awak pesawat.
Advertisement
Australia, China, dan Malaysia menjadi ujung tombak pencarian selama tiga tahun terakhir dengan total biaya senilai US$160 juta.
Baca Juga
Pencarian mencakup wilayah seluas lebih dari 120.000 kilometer persegi di Samudera Hindia selatan.
Pencarian itu dihentikan pada Januari lalu, tanpa jejak pesawat yang ditemukan, kecuali tiga bagian terpisah yang hanyut ke berbagai titik pantai.
"Alasan hilangnya MH370 tidak bisa dipastikan sampai pesawat itu ditemukan," tulis ATSB.
"Tetapi pemahaman tentang kemungkinan di mana pesawat MH370 berada kini lebih terang daripada sebelumnya."
Para penyidik merekomendasikan untuk memindahkan upaya pencarian ke area seluas 25.000 kilometer persegi, tepat di sebelah utara wilayah pencarian sebelumnya.
Namun ketiga negara itu menolak rekomendasi tersebut, dengan dalih tidak ada bukti baru yang meyakinkan untuk menentukan lokasi tepat pesawat.
Saksikan video pilihan berikut ini: