Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph Donovan mengutarakan kekecewaannya atas potensi menurunnya nilai ekspor AS ke RI.
Hal itu diungkapkan Dubes Donovan dalam pidato pembuka konferensi US - Indonesia Investment Summit di Jakarta, 2 November 2017. Perhelatan itu dihadiri oleh Presiden Kamar Dagang AS di Indonesia (Amcham in Indonesia) Brian Arnold, Kepala Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Rosan Roesiani, berbagai perwakilan Kementerian RI, dan entitas bisnis serta ekonomi dari dalam maupun luar negeri.
Kekecewaan Donovan didasari atas kekhawatiran Amerika Serikat bahwa Indonesia sangat membatasi impor dari AS. Akibatnya, nilai ekspor komoditas AS ke Indonesia mengalami penurunan.
Advertisement
"Kami khawatir ekspor AS ke Indonesia akan menurun sementara ekspor Indonesia ke AS meningkat," kata Duta Besar Donovan, Kamis (2/11/2017).
Baca Juga
Dalam kalimat pidatonya, Donovan juga mengungkap kekecewaannya bahwa Indonesia menerapkan kebijakan ekonomi yang 'proteksionis' dengan menutup kesempatan investor dari Amerika Serikat untuk menanam modal di Tanah Air.
Ia melanjutkan, "Saya percaya Anda semua setuju kalau kita tidak ingin hubungan dagang pertanian kita yang saling menguntungkan ini terkena dampak negatif kebijakan proteksionis dari hasil pemikiran jangka pendek yang akan mengganggu pasar dan menaikkan harga konsumen."
"Menghambat perdagangan yang sehat ini dengan membatasi impor seperti yang Indonesia lakukan saat ini bukanlah yang tepat," tambahnya.
Sang Dubes juga menjelaskan bahwa dalam beberapa kasus, upaya AS untuk berinvestasi menjadi 'keluar jalur' dikarenakan peraturan yang membatasi persentase kepemilikan serta hasil investasi bagi pihak asing.
Donovan juga menekankan, "Sungguh sangat krusial para pengusaha dan pejabat Indonesia perlu memastikan bahwa perusahaan asing yang beritikad baik dan menaati peraturan diperlakukan secara adil oleh institusi pengadilan dan pemerintah Indonesia."
Pemerintahan Presiden Indonesia Joko Widodo menetapkan kebijakan pembatasan impor atas sejumlah produk dari berbagai negara -- salah satunya Amerika Serikat -- sejak 2014 lalu.
Akibatnya, nilai ekspor beberapa negara -- yang biasa mengirim komoditasnya ke Indonesia -- mengalami penurunan.
Produk tersebut utamanya adalah pertanian, perkebunan, dan hasil ternak.
Presiden Jokowi dan jajarannya berargumen, pembatasan impor itu dilakukan guna mendorong swasembada pangan, membantu pertumbuhan produsen dalam negeri, serta memberikan peluang bagi pegiat ekonomi Tanah Air agar mampu meningkatkan pendapatan.