Tak Hanya di Jakarta, Ini 5 'Pengemis Tajir' Kelas Dunia

Bukan hanya memiliki uang dalam jumlah besar, beberapa pengemis tajir dari sejumlah negara bahkan ada yang tinggal di tempat mewah.

oleh Citra Dewi diperbarui 14 Nov 2017, 19:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2017, 19:00 WIB
Ilustrasi pengemis
Ilustrasi (iStock)

Liputan6.com, London - Baru-baru ini publik dibuat geger dengan penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang membawa emas dan uang hampir Rp 23 juta. Uang yang membuatnya jadi pengemis tajir itu diduga berasal dari hasil meminta-minta. 

Pengemis berusia 55 tahun bernama Sri itu ditemukan petugas ketika sedang mengemis di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) Kramat Sentiong, Jakarta Pusat pada Minggu, 12 November 2017.

Kepala Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat, Susana Budi Susilowati, mengatakan bahwa Sri sempat berontak saat hendak diamankan oleh petugas Dinas Sosial Jakarta Pusat.

Susana mengungkap, awalnya petugas Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat juga tidak mengetahui jika Sri memiliki emas dan uang sebanyak itu saat terkena razia.

Ia menambahkan, saat ini pengemis tersebut sudah dibawa ke Panti Bangun Daya 1 Kedoya, Jakarta Barat. Petugas juga melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti yang didapat dari pengemis tersebut.

Tak hanya di Indonesia, ternyata kasus ditemukannya pengemis tajir juga terjadi di sejumlah negara dunia. Bukan hanya memiliki uang dalam jumlah besar, beberapa di antara mereka bahkan ada yang memiliki apartemen mewah.

Seperti dihimpun oleh Liputan6.com, berikut 5 pengemis tajir dari luar negeri:

 

 

Pengemis Tampan Anak Orang Kaya

1. Pengemis Inggris Punya Flat Mahal

Sehari-hari, Simon Wright mengenakan pakaian compang-camping yang dipadu dengan wajahnya yang menerbitkan belas kasihan. Tak disangka, pengemis yang mangkal di Bank NatWest di Putney High Street, London itu memiliki banyak harta.

Wright menghasilkan uang lebih dari 50.000 pound sterling atau lebih dari Rp 754 juta tiap tahun.

Wright juga tinggal di sebuah flat mahal dan nyaman berharga 300 ribu pound sterling atau lebih dari Rp 4,5 miliar di London Barat.

Bagi dia, mengemis bukan keterpaksaan, tapi sebuah pekerjaan. Saat hari berakhir, jelang malam, ia akan mencopot kertas yang ditulis tangan "tunawisma" yang ia pajang. Kembali ke rumahnya yang nyaman.

Saat kedoknya terbongkar, pengadilan melarang Simon mengemis di mana pun di Kota London selama 2 tahun.

2. Pengemis Tampan Anak Orang Kaya

Pada 2011 lalu, situs berita Asia One memberitakan tentang pengemis tampan yang minta belas kasihan warga di kawasan Bedok Reservoir, Singapura.

Dengan mengemis, dia bisa mengumpulkan uang 50 dolar Singapura, atau setara Rp 470 ribu dengan kurs kala itu, hanya dalam setengah hari.

Sejumlah warga mendeskripsikan pengemis itu berusia sekitar 30 tahun, masih muda, dan bertubuh sehat. Ia punya tato di lengan, sering menggunakan topi. Tampangnya pun lumayan sampai-sampai mendapat julukan 'si tampan'.

Suatu hari seorang pembaca koran Shin Min Daily News mengaku mengenali pengemis misterius sebagai 'Ah Qing' yang kerap dipenjara karena kebiasaannya menghirup lem.

Kata pembaca itu, Ah Qing berasal dari keluarga relatif kaya yang punya bisnis grosir roti.

Dari penampakannya, Ah Qing juga terlihat terdidik. Dia bahkan bisa bicara Bahasa Inggris dengan lancar.

3. Nyawa Melayang Saat 'Kaya Raya'

Sesosok jasad pengemis tak dikenal terbaring di Panigram Chowk, India. Saat petugas mencari identitasnya, mereka menemukan uang 198 ribu rupee atau sekitar Rp 37,6 juta dengan kurs kala itu.

"Dia berusia sekitar 60 tahun, pakaian robek, tas lusuh. Kami menggeledah tubuhnya untuk menemukan identitas dan menemukan uang di kantung celananya," kata petugas polisi yang menangani jasad pengemis itu, seperti dimuat dari Times of India.

"Total 198 ribu rupee. Belakangan kami tahu dia kerap menukarkan koin-koinnya ke uang kertas 1.000 dan 500 rupee ke penjaga toko."

Hasil otopsi menyebut, pria tersebut meninggal karena tak mendapat perawatan semestinya untuk penyakit yang ia derita.

 

Raup Rp 1 Miliar per Tahun

4. Pengemis Palsu Raup Rp 1 Miliar per tahun

Seorang pria asal Texas, Amerika Serikat pura-pura mengalami gangguan jiwa dan cacat fisik hingga dapat mengenakan kursi roda. Ternyata, itu akal-akalan pria bernama Gary Thompson untuk menjadi pengemis.

Berkat aktingnya yang meyakinkan, ia bisa mengumpulkan uang US$ 100 ribu atau sekitar Rp 1 miliar setahun dengan kurs kala itu.

Padahal, ia pernah memenangkan gugatan senilai US$ 2,4 juta terkait kecelakaan motor pada 1993. Namun, pada para pemakai jalan, ia mengobral kisah sedih, saat terbaring lumpuh uang itu dihabiskan keluarganya.

Kebohongannya itu terkuak berkat investigasi stasiun televisi LEX 18 pada Februari 2013. Kendati demikian, Gary tak kapok juga. Ia masih sanggup tertawa saat kedoknya terbongkar.

"Aku menghargai kalian yang berhasil membuka rahasiaku," kata dia. "Yah, aku melakukannya dengan baik. Dalam setahun aku bisa menghasilkan US$ 100 ribu dengan melakukan ini," kata dia.

5. Pendapatan Pengemis yang Nyaris Menyamai Gaji PM Inggris

Seorang pengemis pria di Inggris bisa mengumpulkan recehan hingga mencapai 500 poundsterling atau Rp 9,3 juta dalam sehari. Atau paling tidak, dalam seminggu ia bisa mendapatkan 2.500 poundsterling atau Rp 46,7 juta.

Setiap hari, peminta-minta itu mangkal di pusat Kota Wolverhampton, West Midlands, Inggris. Penampilannya sengaja dibuat kumuh, untuk mengundang iba orang-orang yang sedang belanja dan para komuter.

Pendapatannya selama setahun diperkirakan sebesar 130 ribu poundsterling atau Rp 2,4 miliar, hanya selisih 12,5 ribu poundsterling lebih sedikit dari gaji tahunan Perdana Menteri Inggris saat itu, David Cameron -- yang senilai 142.500 poundsterling.

Steve Evans, ketua lingkungan Wolverhampton sekaligus anggota dewan perburuhan mengatakan, pengemis tersebut diketahui tinggal di rumah layak.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya