Gunung Agung Meletus, Penerbangan Sydney-Bali bak Neraka

Penerbangan dari Sydney ke Denpasar berubah menjadi neraka 25 jam karena harus putar balik ketika Gunung Agung Meletus.

oleh Arie Mega Prastiwi diperbarui 27 Nov 2017, 09:15 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2017, 09:15 WIB
Gunung Agung
Pemandangan Gunung Agung yang mengeluarkan abu vulkanik di Kecamatan Kubu, Karangasem, Bali, Minggu (26/11). Semburan asap dan abu vulkanik Gunung Agung mencapai ketinggian 1.500 meter dari puncak Gunung Agung. (AFP/Sonny Tumbelaka)

Liputan6.com, Sydney - Penerbangan dari Sydney ke Denpasar sejatinya hanya enam jam 30 menit. Namun, berubah bak neraka 25 jam bagi para penumpang, termasuk puluhan siswa yang berencana berlibur di Bali, karena Gunung Agung meletus.

Jetstar penerbangan JQ37 meninggalkan Sydney pada Sabtu 25 November 2017 sore hari. Namun, sekitar 1 jam lagi mendarat di Bandara Ngurah Rai, Denpasar, burung besi itu dipaksa putar balik karena abu dan asap keluar dari Gunung Agung meletus.

Jetstar dengan 320 penumpang itu lantas putar balik menuju Darwin. Mimpi buruk pun dimulai.

Di ibu kota Negara Bagian Northern Territory mereka harus terbang lagi ke Cairns, karena Darwin tak punya akomodasi yang memadai. Demikian seperti dikutip dari Daily Telegraph pada Senin, (27/11/2017).

Mimpi buruk berlanjut saat di Darwin. Kala itu empat pria yang mengaku ingin berlibur di Bali itu terpaksa diusir oleh Australian Federal Police karena membuat kericuhan.

Para penumpang dari Sydney terpaksa menginap di terminal bandara Cairns, dengan beberapa orang kembali ke Sydney pada hari Minggu sore. Lainnya masih tinggal di Queensland Utara dan yang sebagian dialihkan ke Melbourne. Mereka berharap bisa sampai ke Bali untuk merayakan kelulusan dari sekolah.

"Kami telah berada di pesawat selama lima jam, dan kami kembali ke Darwin dan kami hanya duduk di landasan selama dua jam," Rosie Buman, 18, mengatakan kepada The Daily Telegraph di bandara Sydney pada hari Minggu siang.

Buman dan sembilan teman dari St Clare's College Waverley telah merencanakan perjalanan ke Bali selama setahun penuh. Setiap gadis membayar 800 dolar Australia untuk sebuah vila di Seminyak selama seminggu. Namun apa daya, Gunung Agung meletus. 

"Ada 180 kursi di pesawat dari Cairns. Mereka bilang kita semua harus menunggu esok hari, "tambahnya.

Tiga teman Buman bisa kembali ke Sydney, di mana mereka berharap bisa langsung terbang ke Bali, tapi enam orang dialihkan ke Melbourne.

Pada hari Minggu, Jetstar melanjutkan penerbangan kembali ke Bali namun mengakui tidak semua penumpang mereka akan dapat terbang langsung.

"Ada kursi terbatas tersedia pada penerbangan hari Minggu," kata maskapai tersebut dalam sebuah pernyataan.

"Kami akan memindahkan sebanyak mungkin pelanggan dari penerbangan yang dibatalkan kemarin," lanjut pernyataan itu.

Penerbangan dari Sydney, Adelaide, Townsville, Perth dan Melbourne ke Bali dengan ongkos kirim semuanya dibatalkan kemarin.

"Ini keputusan keamanan. Abu vulkanik dapat menyebabkan kerusakan pada mesin, jadi jika ada abu vulkanik di daerah tersebut, kami tidak akan terbang, "kata seorang juru bicara saat ditanya mengapa Jetstar tidak terbang ke sana saat maskapai lain terus terbang.

Sebelumnya, Gunung Agung meletus pada bulan September, menyebabkan 140.000 penduduk Bali lokal mengevakuasi.

Minggu ini, Gunung Agung telah menghembuskan asap hingga 1.500 meter di atas puncaknya yang mencapai 3.000 meter.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya