Bandara Ngurah Rai Tutup Akibat Erupsi Gunung Agung Disorot Dunia

Sejumlah media asing menyoroti ditutupnya Bandara Ngurah Rai Bali selama 24 jam akibat meningkatnya erupsi Gunung Agung.

oleh Citra Dewi diperbarui 27 Nov 2017, 08:19 WIB
Diterbitkan 27 Nov 2017, 08:19 WIB
Dewi Divianta/Liputan6.com
Bandara Ngurah Rai Bali. (Liputan6.com/Dewi Divianta)

Liputan6.com, Denpasar - Erupsi Gunung Agung terus mengalami peningkatan. Pada Sabtu, 25 November 2017, gunung yang terletak di Kabupaten Karangasem, Bali, itu kembali mengalami erupsi.

Berdasarkan informasi terakhir yang disampaikan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), status Gunung Agung dinaikkan dari level III (siaga) ke level IV (awas) mulai pukul 06.00 Wita pada 27 November 2017.

Salah satu alasan yang melatarbelakangi kenaikan status tersebut adalah perubahan tipe letusan dari freatik ke magmatik yang ditandai dengan teramatinya sinar api pada 25 November 2017.

Kepulan asap tebal dengan ketinggian 2.000 hingga 3.400 meter masih terus terjadi. Dari pos pemantauan yang berjarak 12 kilometer pun terdengar dentuman.

Dunia kembali menyoroti peningkatan erupsi Gunung Agung. Salah satu hal yang menjadi perhatian adalah soal ditutupnya Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, selama 24 jam per 27 November 2017 pukul 07.15 Wita.

Dengan judul "Bali Volcano Alert Raised, International Airport Closed", media asal Amerika Serikat, Bloomberg, menyebut bahwa ditutupnya bandara membuat ribuan wisatawan terlantar.

"Pihak berwenang Indonesia menaikkan peringatan ke tingkat tertinggi pada hari Senin dan menutup bandara internasional di pulau wisata Bali, yang membuat ribuan wisatawan terlantar."

"Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan bahwa Bandara Internasional Bali, ditutup selama 24 jam. Ia mengatakan bahwa pihak berwenang akan membuka kembali (bandara) pada Selasa setelah mengevaluasi situasi," demikian laporan Bloomberg.

Selain melaporkan penutupan Bandara Ngurah Rai, The Telegraph juga melaporkan penutupan bandara internasional di Lombok akibat erupsi Gunung Agung.

"Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengatakan, Bandara Internasional Bali telah ditutup selama 24 jam dan pihak berwenang akan mempertimbangkan untuk membuka kembali pada Selasa setelah mengevaluasi situasi," demikian tulis media asal Inggris itu.

"Bandara internasional kecil di pulau tetangganya, Lombok, telah ditutup pada Minggu setelah abu bergerak ke timur," imbuh laporan tersebut dalam artikel bertajuk "Mount Agung erupts: Bali raises alert to highest level as evacuation zone extended and airport closed".

Media asal Amerika Serikat lain, SF Gate, juga mengabarkan hal serupa dengan artikel berjudul "The Latest: Bali volcano alert raised, airport closes."

Dengan tajuk "Mount Agung: Bali volcano alert raised to highest level", media asal Inggris BBC menyoroti soal erupsi yang berdampak pada dilakukannya evakuasi dan penutupan bandara.

"Kekhawatiran akan adanya erupsi besar Gunung Agung Bali telah meningkat dan zona evakuasi di sekitar gunung berapi telah diperluas."

"Bandara Bali telah ditutup, membuat banyak orang terlantar di tujuan wisata itu," demikian laporan dari BBC.

Sementara itu media asal Australia, News.com.au, turut menyoroti dibatalkannya sejumlah penerbangan dari maupun ke Bali oleh maskapai asal Negeri Kanguru itu akibat eruspi Gunung Agung.

"Bandara Denpasar telah ditutup akibat abu vulanik hingga pukul 07.00, besok," demikian tulis News.com.au, yang juga melaporkan bahwa maskapai Jetstar dan Virgin turut membatalkan penerbangannya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya