Kapal Pesiar Putar Balik Gara-Gara Penumpang Rebutan Toilet

Perkelahian antre toilet ini terbilang alot. Butuh waktu sekitar 30 menit untuk menyelesaikan permasalahan keduanya hingga kapal pesiar akhirnya putar balik ke Sydney.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 12 Feb 2018, 18:40 WIB
Diterbitkan 12 Feb 2018, 18:40 WIB
Kapal Pesiar
Ilustrasi Kapal Pesiar (iStockphoto)

Liputan6.com, Sydney - Seorang nakhoda di kapal pesiar P&O Pacific Explorer memutar balik kemudinya ke Sydney, Australia, setelah sebuah insiden berbahaya terjadi.

Dikutip dari laman ABC.net.au, Senin (12/2/2018), penyebabnya disebutkan gara-gara seorang wanita asal Rusia berusia 37 tahun dituding memukul seorang pria berusia 21 tahun dengan botol anggur.

Insiden ini terjadi setelah keduanya terlibat dalam adu argumen saat mengantre untuk menggunakan toilet pada Minggu, 11 Februari 2018, malam.

Perkelahian ini terbilang alot, butuh waktu sekitar 30 menit untuk menyelesaikan permasalahan keduanya selama berada di kapal pesiar.

Petugas keamanan yang ada di kapal pesiar pun berupaya untuk memisahkan keduanya.

Pihak kapal pesiar mengatakan, pihaknya telah meminta Komando Wilayah Laut New South Wales untuk membantu penyelesaian permasalahan.

"Hal ini sejalan dengan kebijakan ketat kami untuk tidak menoleransi perilaku berlebihan yang memengarui keamanan," ujar juru bicara P&O Cruises.

"Meskipun hal ini jarang terjadi, kami tidak ragu untuk mengambil tindakan tegas untuk pelaku kerusuhan," kata dia.

Kedua pihak yang berkelahi dilaporkan terluka dan telah berada di Sydney untuk menyelesaikan permasalahannya. Sementara, wanita Rusia yang memukul pria itu dengan botol anggur telah dibebaskan dengan  jaminan.

Namun, ia dijadwalkan untuk menghadiri pengadilan bulan depan. P&O Cruises mengatakan, pihaknya akan melarang pelaku untuk bepergian dengan kapal pesiar miliknya atau afiliasinya.

Suami Istri Bertengkar di Kabin, Pesawat Mendarat Darurat di Bali

Ilustrasi pesawat (iStock)
Ilustrasi pesawat (iStock)

Sebuah kejadian serupa pernah terjadi. Bedanya, insiden ini terjadi di maskapai penerbangan bertarif murah asal Singapura, Scoot Pte Ltd, pada 2014 lalu.

Suami istri yang menjadi penumpang di dalamnya bertengkar. Akibatnya, pesawat terpaksa mendarat darurat di Bali.

Kejadian terjadi saat pesawat Scoot dengan nomor penerbangan TZ1 dari berangkat dari Sydney menuju Singapura. Di tengah perjalanan, sepasang suami istri bertengkar di kabin pesawat.

Pasangan tersebut berkelahi cukup sengit, sampai mengakibatkan tulang lengan sang istri cedera parah. Kemungkinan tulangnya retak atau bahkan patah. Si suami pun terluka parah.

Atas pertimbangan tersebut, pilot pesawat memutuskan untuk mendaratkan pesawatnya di Bali agar pasangan yang cedera itu bisa diberi perawatan intensif.

Selain kedua pasangan itu, ada orang lain yang juga diturunkan dari pesawat, yakni seorang pria mabuk yang memprotes dengan cara kasar atas pendaratan pesawat secara mendadak di Bali.

Akibat insiden pertengkaran tersebut, pesawat TZ1 yang dijadwalkan tiba di Singapura pada pukul 18.50, harus tiba 2 jam lebih lambat, atau sekitar pukul 20.50 waktu setempat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya