Liputan6.com, Fremantle - Belum lama ini, sebuah pesan dalam botol tertua di dunia ditemukan di pesisir barat Australia oleh seorang wanita bernama Tonya Ilman.
Pesan dalam botol tersebut diketahui bertanggal 12 Juni 1886, yang berarti usianya kini telah mencapai 132 tahun.
Dilansir dari News.com.au pada Rabu (7/3/2018), Tonya menemukan lembaran pesan dalam botol tersebut di sebuah pantai di dekat Pulau Wedge.
Advertisement
Saat itu, sekitar akhir Januari lalu, ia dan sang suami tengah berjalan santai di atas pasir pantai sambil menikmati suasana sore, sebelum kemudian tidak sengaja menemukan sebuah botol tua terdorong ombak ke daratan.
"Saya pikir botol tersebut menarik untuk dijadikan pajangan rumah, dan saya pun memungutnya," cerita Tonya.
Baca Juga
Ketika iseng menarik kertas yang berada di dalamnya, seketika Tonya sadar bahwa hal tersebut merupakan sebuah benda kuno yang bernilai.
Pesan dalam botol  gin itu ditulis menggunakan bahasa Jerman yang kemudian diterjemahkan oleh suaminya, sebelum dilaporkan ke pihak Museum Australia Barat (WAM).
Setelah diteliti oleh beberapa ahli permuseuman, diduga surat terkait dilemparkan dari sebuah kapal dagang asal Jerman untuk mencari rute pelayaran paling efisien.
Menurut catatan sejarah yang dimiliki oleh Dinas Museum Nasional Australia, antara tahun 1864 hingga 1933, kapal-kapal Jerman diketahui kerap melemparkan surat dalam botol ke lautan. Hal itu dilakukan dengan tujuan untuk memetakan temuan navigasi terbaru agar jalur pelayaran kian efisien.
Isi dari pesan-pesan tersebut memuat nama kapal, tanggal pelemparan, dan titik koordinat saat melempar botol terkait.
Selain itu, pesan dalam botol tersebut juga meminta siapapun yang menemukan, untuk mengembalikan botol tersebut ke Observatorium Angkatan Laut Jerman di Hamburg, atau dikirimkan ke konsulat Jerman terdekat.
Ross Anderson, dari Museum Australia Barat, menggunakan nama yang tertera, Paula, untuk mencari tahu usia pesan terkait.
Ia mencocokan nama dan bentuk tulisan tangan tersebut dengan catatan pelayaran maritim Jerman. Hasilnya ditemukan bahwa hal tersebut serupa dengan catatan metorologi yang dimiliki oleh Kapten Paula Witzschesen, seorang kapten kapal dagang Jerman keturunan Austria.
Kini, pesan dalam botol tertua itu disimpan di Museum Maritim Australia Barat di kota Fremantl selama dua tahun ke depan.
Â
 Simak video tentang kapal oleng yang 'berlayar' ke Prancis berikut:Â
Digunakan untuk Mempelajari Arus Global
Belakangan ini, pesan dalam botol masih digunakan dalam penerapan ilmu oseanografi sebagai alat untuk mempelajari arus global.
Biasanya, periset akan melepaskan ribuan botol berisi pesan ke lautan dari kapal, mereka kemudian menunggu orang-orang yang menemukan botol tersebut untuk menghubungi mereka.
Misalnya, Drift Bottle Project yang dimulai pada tahun 2000 oleh Eddy Carmack, seorang peneliti iklim di Canada's Institute of Ocean Science. Tujuan awal proyek ini adalah untuk mempelajari arus laut di sekitar Amerika Utara.
Dalam 12 tahun ke depan, proyek ini membawa Carmack, rekan-rekannya, dan botol mereka ke seluruh dunia.
Tercatat, sekitar 6.400 botol dikeluarkan oleh para periset, di mana 264 buah atau sekitar 4%, telah ditemukan.
Advertisement