Temuan Fosil Tulang Jari di Arab Saudi Ungkap Petunjuk Baru tentang Manusia Purba Pertama

Para arkeolog menemukan petunjuk baru tentang manusia purba pertama, melalui temuan fosil tulang jari kuno di Arab Saudi.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 10 Apr 2018, 12:31 WIB
Diterbitkan 10 Apr 2018, 12:31 WIB
Fosil jari purba di Arab Saudi memberi petunjuk tentang manusia pertama di dunia (Ian Cartwright/Michael Petraglia.AP Photos)
Fosil jari purba di Arab Saudi memberi petunjuk tentang manusia pertama di dunia (Ian Cartwright/Michael Petraglia.AP Photos)

Liputan6.com, Riyadh - Sebuah tulang jari manusia purba ditemukan di Arab Saudi, yang memberikan petunjuk baru tentang kapan dan bagaimana spesies manusia purba bermigrasi keluar dari Afrika.

Para peneliti mengatakan, tulang jemari itu adalah milik manusia pemburu-pengumpul, yang telah mencapai daerah Arab Saudi sekitar 85.000 tahun yang lalu.

Dikutip dari Time.com pada Selasa (10/4/2018), fosil manusia tertua yang ditemukan sebelumnya menunjukkan bahwa manusia purba tertua kemungkinan berada di wilayah Israel dan barat laut China.

Jika dikonfirmasi benar, temuan itu akan menjadi fosil Homo sapiens pertama, dan paling awal yang ditemukan di Semenanjung Arab

Seiring dengan penemuan terbaru gigi manusia berusia 80.000 tahun dari Asia, dan peninggalan manusia berusia 65.000 tahun dari Australia, tulang jari Arab memberikan bukti lebih lanjut bahwa manusia modern, menyebar keluar dari Afrika jauh lebih awal dari yang diperkirakan sebelumnya.

Para ilmuwan percaya kelompok manusia pertama meninggalkan Afrika lebih dari sekali, setelah berevolusi di sana setidaknya 300.000 tahun yang lalu.

Tulang yang kemungkinan berasal dari jari tengah orang dewasa, pertama kali ditemukan pada 2016 lalu, di wilayah yang berjarak sekitar 550 kilometer di tenggara Semenanjung Sinai.

Setelahnya, dilakukan eskavasi di beberapa wilayah sekitarnya selama hampir satu tahun, sebelum kemudian diteliti di laboratorium khusus di Universitas York di Inggris.

Michael Petraglia, dari Institut Max Planck untuk Ilmu Sejarah Manusia di Jena, Jerman, mengatakan kelompok manusia purba mungkin meninggalkan Afrika melalui jembatan alami, di semenanjung Sinai.

Petraglia dan rekan kerja lainnya melaporkan temuan itu pada Senin, 9 April 2018, dalam jurnal Nature Ecology & Evolution.

 

 

Simak video pilihan berikut: 

 

Manusia Purba Bermigrasi Selama Beberapa Kali

20170512- Manusia Purba- Homo Naledi Hominin-AFP
Ilmuwan mengatakan telapak dan pergelangan tangan, serta kaki dari Homo naledi mirip dengan manusia modern, namun ukuran otak dan bagian atas tubuh mirip manusia purba mula-mula, Afsel, Selasa (9/5). (AFP/GULSHAN KHAN)

Sementara itu, menurut laporan serupa yang dikutip dari The New York Times pada Selasa (10/4/2018), secara tradisional, migrasi Homo sapiens dari Afrika digambarkan sebagai eksodus tunggal dari benua yang menyoroti satu titik ke titik perhentian berikutnya.

Tetapi para arkeolog dan paleoantropolog telah menentang gagasan itu, mengatakan bahwa perjalanan itu jauh lebih rumit, dan mungkin dipenuhi dengan berbagai rute, keberangkatan, serta penundaan.

"Penemuan tulang jari fosil bagi saya adalah seperti mimpi yang menjadi nyata, karena mendukung argumen yang tim kami telah buat selama lebih dari 10 tahun," ujar Michael Petraglia.

"Temuan ini, bersama dengan temuan lain dalam beberapa tahun terakhir, menunjukkan bahwa manusia modern, Homo sapiens, bergerak keluar dari Afrika beberapa kali selama hampir 100.000 tahun terakhir atau lebih," lanjutnya.

Semenanjung Arab adalah pusat penyebaran manusia tertua dari Afrika ke Asia.

Tetapi pada saat manusia purba ini hidup, Jazirah Arab jauh berbeda dari kondisinya saat ini.

Alih-alih tulang kering yang tertimbun pasir, Jazirah Arab dulunya adalah padang rumput yang subur, dengan danau dan sungai dipenuhi satwa liar seperti burung unta, gazel (aazelle), dan kuda nil.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya