Liputan6.com, Kuala Lumpur - Pencarian bangkai pesawat Malaysia Airlines MH370 telah disepakati akan berakhir pekan depan, setelah jutaan dolar habis untuk biaya penyelidikan sejak kapal terbang itu hilang empat tahun silam.
Pemerintah Malaysia sejatinya telah menyetujui perpanjangan akhir pencarian, yang saat ini dipimpin oleh perusahaan eksplorasi laut Amerika Serikat, Ocean Infinity.
Namun, Menteri Transportasi Malaysia Anthony Loke Siew Fook mengatakan pada Rabu, 23 Mei 2018, bahwa Negeri Jiran tidak tertarik memperpanjang upaya pencarian setelah tenggat waktu pada 29 Mei mendatang.
Advertisement
Dikutip dari Theweek.co.uk pada Kamis (24/5/2018), pesawat Malaysia Airlines MH370 lenyap pada Maret 2014 dengan mengangkut 239 orang penumpang, yang sebagian besar merupakan warga negara China.
Baca Juga
Pesawat tersebut kehilangan kontak dengan kontrol radar ketika menjalani penerbangan rutin dari Kuala Lumpur ke Beijing.
Apa yang terjadi pada penerbangan MH370 telah menjadi salah satu misteri penerbangan terbesar di dunia. Sedikitnya informasi yang dapat dipercaya, membuka jalan terhadap munculnya berbagai teori, yang tidak hanya disampaikan oleh para ahli penerbangan, tetapi juga oleh para pemerhati konspirasi.
Berikut adalah beberapa teori paling liar tentang bagaimana dan mengapa MH370 menghilang.
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Â
1. Ditembak Jatuh
Pada pertengahan Maret lalu, seorang pria asal Australia membuat klaim sensasional bahwa ia telah menemukan puing MH370 via pelacakan visual Google Earth.
Peter McMahon, seorang insinyur mekanik dan penyelidik kecelakaan amatir, menghabiskan waktu bertahun-tahun lamanya menyisir Samudra Hindia via Google Earth, untuk mencari bangkai pesawat tersebut.
Menurut Mr McMahon, sebagaimana dilaporkan oleh Daily Mail, puing-puing penerbangan tersebut diklaimnya penuh dengan lubang peluru, dan terletak hanya beberapa mil di selatan Round Island, yang berada di wilayah Mauritius.
Advertisement
2. Pembajakan oleh Penjahat Siber
Dalam sebuah buku berjudul Beneath Another Sky: A Global Journey into History, penulis sekaligus sejarawan terkemuka dunia, Norman Davies, mengatakan bahwa teknologi yang dirancang untuk mencegah serangan teror 9/11 memungkinkan pesawat dikendalikan dari jarak jauh, di mana berisiko dimanfaatkan oleh pembajak siber.
Dia menyebut MH370, yang dilengkapi dengan komputer Boeing Honeywell Un-interruptible Autopilot, bisa diretas dan kemudian diprogram ulang untuk diterbangkan ke lokasi rahasia.
Davies mengatakan kepada The Sunday Times bahwa MH370 mungkin membawa material atau penumpang yang "sensitif" ke Beijing, membuatnya menjadi subyek dari dua upaya penculikan.
"Ada laporan bahwa detail kargo dalam manifes tidak bertambah. Saya tidak tahu apa yang mungkin ada tetapi mungkin membawa sesuatu yang tidak diinginkan ke China," ujar Davies berteori.
3. Vladimir Putin Tahu Penyebab Kecelakaan MH370
Muncul teori yang menyebut bahwa Presiden Rusia, Vladimir Putin, sengaja menyembunyikan penyebab kecelakaan pesawat MH370.
Berbicara kepada Daily Star, seorang narasumber bernama Andre Milne menyebut penerbangan MH370 membuat pendaratan "selokan lunak" di Teluk Benggala di Samudra Hindia. Hal itu, diakuinya, telah disadari sedari awal oleh presiden Rusia.
"Satelit mata-mata yang ditempatkan oleh Rusia di atas Samudera Hindia melihat kumpulan puing pesawat," kata Milne.
"Alasan Presiden Putin tidak mengangkat tangan dan mengatakan kebenaran di balik hilangnya MH370, karena secara teknis ia berisiko mengakui spionase," lanjut Milne menjelaskan.
Milne menambahkan bahwa jika sebuah kelompok pencari memberanikan diri ke Teluk Benggala, mereka akan menemukan "puing tanpa flaperon" di dasar laut.
Advertisement
4. Penumpang Tambahan Misterius
Apakah ada penumpang tambahan misterius dan mengambil alih kendali pesawat Boeing 777 yang nahas itu?
Pertanyaan itu muncul bersamaan dengan diajukannya gugatan di pengadilan tinggi Amerika Serikat, oleh sebagian besar keluarga korban kecelakaan MH370.
Dijelaskan kembali oleh Andre Milne bahwa pemerintah Malaysia menyebut MH370 mengangkut 239 orang.
Padahal, data resmi sebelum lepas landas, penumpang yang duduk di kabin berjumlah 226 orang, di mana empat orang gagal naik. Jumlah tersebut ditambah dengan keseluruhan awak kabin sebanyak 12 orang, sehingga seharusnya total menjadi 238 orang.
5. Retakan pada Pesawat
Bisa jadi teori yang paling prosains, namun juga paling bisa dipercaya, adalah dugaan muncul retakan pada badan atau sayap pesawat, sehingga memengaruhi laju efektifnya.
Enam bulan sebelum MH370 menghilang, badan pengawas penerbangan AS memperingatkan berbagai maskapai penerbangan dunia, bahwa armada Boeing 777 berisiko memiliki masalah keretakan, yang dapat menyebabkan penurunan tekanan katastrofik.
Lembaga Aviasi Federal mengeluarkan peringatan terakhir hanya dua hari sebelum MH370 menghilang, yakni ketika ditemukan sebuah celah seluas 15 inci di salah satu armada Boeing 777 di Amerika Utara.
Namun, Daily Mirror mengklaim: "Boeing mengatakan bahwa peringatan FAA tidak berlaku untuk jet yang hilang karena tidak memiliki antena yang sama dengan sisa Boeing 777."
Advertisement
6. Terjebak Pusat Jaringan Energi Bumi
Sebuah teori yang tidak biasa mendasarkan klaimnya pada lokasi yang diduga di mana MH370 jatuh, yakni di sekitar area perairan barat daya Samudera Hindia, yang diyakini sebagai pusat jaringan energi Bumi.
Penganut teori ini percaya bahwa MH370 jatuh pada "titik energi vortex" dari sumber rahasia Bumi.
Ide klaim tersebut adalah bahwa "titik vortex" di seluruh dunia memproyeksikan jaringan energi misterius, yang bersimpul pada satu titik rahasia di salah satu bagian Bumi.
Anggapan tersebut, oleh beberapa pihak, disebut serupa dengan teori "alien kuno".
"Teori antariksa kuno mengklaim bahwa alien di masa lalu menggunakan titik pusaran energi untuk bepergian ke seluruh dunia, atau berpotensi membuat titik pemetaan (misalnya Piramida Giza)," tulis laporan dalam tabloid Illuminati Watcher.
7. MH370 dan MH17 Adalah Pesawat yang Sama
Sebuah teori yang sempat diperbincangkan sejak lama menyebut bahwa pesawat yang jatuh di Ukraina sebenarnya adalah penerbangan MH370 yang hilang, bukan penerbangan MH17 yang terjadwal dari Amsterdam ke Kuala Lumpur.
Menurut teori yang diajukan oleh sejumlah situs, termasuk manusiaarefree.com, MH370 dibajak dan dipaksa mendarat dengan aman di lokasi yang dirahasiakan.
Beberapa orang percaya bahwa pesawat itu dibawa ke pangkalan militer Diego Garcia milik AS, dan kemudian dengan sengaja dijatuhkan di dekat Donetsk, Ukraina, beberapa bulan kemudian, sebagai bagian dari operasi "bendera palsu" yang dirancang untuk mendiskreditkan Rusia.
Advertisement