Liputan6.com, Jakarta - Duta Besar Inggris untuk RI, Moazzam Malik memuji sistem demokrasi di Indonesia sudah sangat baik. Hal ini ia sampaikan setelah melihat proses pemilihan umum kepala daerah yang berlangsung pada 27 Juni lalu.
Dubes Moazzam bahkan menyebut sistem pemilihan langsung yang dilakukan oleh rakyat ini sukses. Aspirasi rakyat pun tersampaikan dengan baik lewat cara seperti ini.
"Saya menilai sistem demokrasi di Indonesia sudah sangat baik. Rakyat dapat memilih pemimpinnya secara langsung bahkan serentak di sejumlah negara," ujar Dubes Moazzam saat ditemui usai acara peringatan ulang tahun Ratu Elizabeth II ke-92 di Hotel Fairmont Jakarta pada Kamis 28 Juni 2018 malam.
Advertisement
Baca Juga
"Lewat keberhasilan ini kami berharap agar Indonesia dapat mempromosikan sistem demokrasi dan pemilihan kepala daerah secara langsung kepada Inggris terutama negara-negara di dunia," tambahnya.
Pada kesempatan tersebut Dubes Moazzam juga menyampaikan bahwa Indonesia harus terus maju sehingga bisa jadi inspirasi dunia.
Meski demikian, Dubes Moazzam juga berharap agar demokrasi ini terus dijaga. Kepercayaan yang telah diberikan oleh masyarakat harus dijalani.
"Hak-hak minoritas harus dijaga dan harus melihat kinerja bukan personal," kata Moazzam.
Tak hanya bicara soal demokrasi di Indonesia, ia juga memuji pertumbuhan ekonomi Tanah Air.
"Angka kemiskinan menurun menjadi 10 persen dari 23 persen. Bahkan perekonomian Indonesia tumbuh hingga sembilan kali lipat," ujar Dubes Inggris tersebut.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Pilkada Serentak 2018 jadi Sorotan Media Asing
Momen Pilkada Serentak 2018 yang digelar pada Rabu 27 Juni 2018 ternyata juga disorot dunia. Sejumlah media asing turut memberitakannya.
Media Timur Tengah Al Jazeera, mengangkat peristiwa Pilkada Serentak 2018 itu dengan artikel bertajuk "Indonesia election season kicks off with crucial local polls".
"Lebih dari 150 juta orang Indonesia akan memberikan hak suaranya pada pemungutan suara 27 Juni untuk memilih 17 gubernur, 39 wali kota dan 115 bupati," tulis media tersebut.
Sementara itu, situs berita Australia ABC.net.au mengulas isu penyelenggaraan Pilkada Serentak 2018 dengan tulisan berjudul "Indonesian elections a major logistical effort with ghosts, gunmen and 17,000 islands".
Dari Singapura, The Straits Times turut mengangkat isu hangat tersebut dengan artikel "Peaceful start to Indonesia's regional elections seen as test for next year's presidential polls".
Tak seperti yang lain, media Filipina Coconut mengangkat sisi yang berbeda saat Pilkada Serentak 2018, dengan mengulas pendapat dari salah satu calon pemimpin daerah Jawa Barat Ridwan Kamil.
Melalui artikel "On eve of W. Java governor election, Ridwan Kamil denies rumors he’s pro-LGBT, anti-FPI", disebutkan bahwa pria yang akrab disapa Kang Emil itu membantah rumor bahwa dirinya pro-LGBT dan anti-FPI.
Advertisement