Tidak Perlu Isi Bahan Bakar, Kapal Selam Bertenaga Nuklir Abadi Dibuat Rusia

Rusia meluncurkan dua kapal selam nuklir baru generasi keempat, Yasen dan Borey yang dapat mengarungi lautan dunia tanpa perlu mengisi bahan bakar.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Sep 2018, 08:31 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2018, 08:31 WIB
20151209-Kali Ini Gantian Kapal Selam Militer Rusia Tembak Rudal ke Wilayah ISIS
Kapal selam militer Rusia di laut Kaspia yang akan melontarkan rudalnya kearah tempat Militan ISIS di Suriah. Rudal tersebut merupakan rudal jelajah yang bisa ditentukan lokasi yang dituju. (sumber: Kemhan Rusia)

Liputan6.com, Moskow - Rusia kini memiliki kapal selam yang dapat melakukan perjalanan ke seluruh dunia tanpa perlu diisi bahan bakar ulang, menurut laporan salah satu media negara itu.

Moskow meluncurkan dua kapal selam nuklir baru generasi keempat, Yasen dan Borey yang dapat mengarungi lautan dunia tanpa perlu mengisi bahan bakar, demikian seperti dikutip dari RBTH Indonesia, Selasa (3/8/2018).

Pengembang dan perancang kapal selam itu adalah Rosatom, perusahaan negara Rusia yang memproduksi mesin nuklir dan instalasi operasi militer dan nonmiliter dalam negeri. Pada awal 2017, mereka menyelesaikan tes inti reaktor nuklir dan pada 7 Agustus 2018, informasi tentang tes ini dipublikasikan dalam laporan tahunan perusahaan.

Teknologi reaktor teranyar dari Rosatom yang akan dipasang pada kapal selam tersebut diklaim memiliki manfaat ekonomi yang signifikan, seakan "memiliki mobil yang bisa melakukan perjalanan di seluruh dunia tanpa perlu membuat satu pemberhentian pun di pom bensin."

Sebelum adanya teknologi semacam itu, Ruia harus "mengecas" semua kapal selam nuklir setiap 5 hingga 10 tahun sekali dengan membongkar kapal selam, mencopot mesin nuklir, menempatkan mesin dalam wadah timah tertutup, membuang bahan bakar nuklir bekas, dan memasukkan reaktor nuklir baru.

Proses rumit ini dilakukan oleh salah satu unit tempur utama Rusia dan membutuhkan biaya jutaan rubel.

Oleh karena itu, desain baru ini akan memungkinkan Rusia untuk mempertahankan senjata yang paling canggih dengan biaya rendah.

 

Simak video pilihan berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Reaktor Nuklir Abadi Akan Digunakan pada Rudal Jelajah Rusia

Serangkaian Senjata Nuklir Terbaru Rusia Diuji Coba
Peluncuran rudal jelajah antarbenua bertenaga nuklir Rusia terbaru saat uji coba. Presiden Vladimir Putin mengklaim bahwa persenjataan mereka tidak dapat dicegat oleh musuh. (RU-RTR Russian Television via AP)

Pada awal Maret 2018, Presiden Rusia Vladimir Putin menunjukkan senjata baru negara ke dunia: sebuah misil yang menggunakan mesin nuklir "abadi".

Ini adalah misil jelajah yang dapat mengelilingi dunia berkali-kali dan menyerang setiap kelompok musuh atau teroris, bahkan jika mereka mencoba bersembunyi di Antartika.

"Kami telah mulai mengembangkan jenis senjata strategis baru yang tidak menggunakan lintasan penerbangan balistik sama sekali, yang artinya tidak ada sistem pertahanan misil di dunia yang mampu menahannya," kata Putin.

Dmitry Safonov, mantan koresponden militer di harian Izvestia, mengatakan kepada Russia Beyond bahwa misil baru ini menyerupai misil X-101 Rusia dan misil Tomahawk Amerika yang terkenal.

"Kenyataannya, misil baru ini telah dilengkapi sebuah perangkat kecil bertenaga nuklir, yang secara drastis dapat meningkatkan jangkauan terbangnya senjata baru ini," tambahnya.

Selain itu, misil ini dapat terbang rendah dan tenang. Dalam artian, sekalinya ditembakkan ke arah target, misil ini melaju dengan kecepatan supersonik yang tidak dapat dideteksi oleh sistem pertahanan misil modern, seperti ditekankan oleh Putin.

"Jangkauan terbangnya tidak pasti, sehingga ia dapat mengubah lintasan di tengah penerbangan. Seperti yang Anda pikirkan, ini memang yang pertama untuk jenisnya. Di masa depan ia bisa saja digunakan, tetapi sementara itu orang-orang kami masih akan membuat penemuan lain," jelas Putin.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya