17-9-1976: Enterprise, Pesawat Ulang-Alik Pertama NASA Diungkap ke Publik

Hari ini, 42 tahun yang lalu, NASA memperkenalkan kepada publik pesawat angkasa luar pertama dalam program sistem ulang-alik mereka

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 17 Sep 2018, 06:00 WIB
Diterbitkan 17 Sep 2018, 06:00 WIB
Pesawat ulang-alik NASA, Space Shuttle Enterprise pada 1977 (sumber: NASA via Wikimedia Commons)
Pesawat ulang-alik NASA, Space Shuttle Enterprise pada 1977 (sumber: NASA via Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Palmdale - Hari ini, 42 tahun yang lalu, Badan Antariksa Amerika Serikat atau NASA memperkenalkan kepada publik pesawat angkasa luar pertama dalam program sistem ulang-alik (Space Shuttle Program) mereka, yang bernama Enterprise, dalam upacara di Palmdale, California pada 17 September 1976.

Kendaraan ulang-alik yang menyerupai desain pesawat udara itu menghabiskan hampir US$ 10 miliar (Rp 4,1 triliun sesuai kurs saat itu) dengan proses produksi yang memakan waktu hampir satu dekade, demikian Today in History seperti dikutip dari History.com, Senin (17/9/2018).

Pada 1977, Enterprise menjadi pesawat ulang alik pertama yang terbang bebas ketika pesawat itu diangkat ke ketinggian 25.000 kaki oleh pesawat Boeing 747 dan kemudian dilepaskan, hingga kemudian meluncur kembali ke Pangkalan Angkatan Udara Edwards dengan sendirinya.

Mendorong Penerbangan Ulang-alik Secara Reguler

Lahirnya Enterprise mendorong dilakukannya penerbangan reguler pesawat ulang alik, yang dimulai pada 12 April 1981, dengan yang pertama adalah peluncuran SS (Space Shuttle) Columbia dari Cape Canaveral, Florida.

Dua pendorong roket padat dan tangki eksternal, membantu Columbia masuk ke orbit di sekitar Bumi. Ketika misi dua hari selesai, pesawat ulang-alik itu menembakkan mesin untuk mengurangi kecepatan dan, setelah turun melalui atmosfer, mendarat seperti alat paralayang di Pangkalan Angkatan Udara Edwards California.

Misi uji coba pengangkutan barang berat dengan memanfaatkan pesawat ulang-alik baru dilaksanakan pada beberapa tahun pasca kesuksesan SS Enterprise dan SS Columbia.

Terobosan terjadi pada 28 Januari 1986, dengan ulang-alik saat itu: SS Challenger beserta tujuh awak, melakukan uji coba penerbangan membawa satelit eksperimen ilmiah. Namun nahas, Challenger meledak 74 detik setelah tinggal landas dan semua awak di dalamnya tewas --menjadikan tragedi itu sebagai sebuah kemunduran besar bagi program pesawat ulang-alik NASA.

Usai dua tahun tragedi, barulah pada September 1988, program penerbangan pesawat ulang-alik dilanjutkan dengan peluncuran Discovery yang sukses.

Sejak itu, pesawat ulang-alik telah melakukan banyak misi penting, seperti perbaikan dan pemeliharaan Teleskop Luar Angkasa Hubble serta pembangunan dan pengawakan Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS).

Sebuah tragedi di ruang angkasa berkaitan dengan program ulang-alik kembali mengguncang AS pada 1 Februari 2003, ketika SS Columbia, pada misi terbang ke-28, hancur saat masuk kembali ke atmosfer bumi. Semua tujuh astronot di kapal tewas.

Setelah itu, program pesawat ulang-alik ditunda sampai akhirnya Discovery kembali ke ruang angkasa pada Juli 2005, di tengah kekhawatiran bahwa masalah yang telah menghancurkan Columbia belum sepenuhnya terpecahkan.

Sejarah lain mencatat pada 17 September 1945 - PMI (Palang Merah Indonesia) didirikan dengan ketua Drs. M. Hatta. Kemudian 17 September 2009, gembong teroris indonesia yang paling dicari Noordin Muhammad Top tewas dalam perburuan yang dilakukan tim Polri.

 

Simak video pilihan berikut:

 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya