Mantan Kepala Intelijen KGB Bunuh Diri

Leonid Shebarshin, mantan kepala intelijen asing KGB Uni Sovyet, ditemukan tewas di apartemennya di Moskow, Rusia, Jumat waktu setempat. Sepucuk senjata yang diberikan kepadanya saat pensiun ditemukan di dekat mayat Shebarshin.

oleh Liputan6 diperbarui 31 Mar 2012, 08:10 WIB
Diterbitkan 31 Mar 2012, 08:10 WIB
120331aleonid-shebarshin.jpg
Liputan6.com, Rusia: Leonid Shebarshin, mantan kepala intelijen asing KGB Uni Sovyet, ditemukan tewas di apartemennya di Moskow, Rusia, Jumat (30/3) waktu setempat. Penyidik Rusia menyatakan Shebarshin tewas karena bunuh diri. Sepucuk senjata yang diberikan kepadanya saat pensiun ditemukan di dekat mayat Shebarshin.

"Shebarshin (77), yang memimpin Direktorat Utama Satu sebuah badan intelijen asing di KGB selama 1989-1991, tampaknya bunuh diri, kata Komite Penyelidik di situs beritanya, www.sledcom.ru, seperti dilansir Reuters.

Mantan intelijen yang lancar berbahasa Urdu itu bertugas di Pakistan, India dan Iran pada 1950-an hingga 1970-an. Ia diangkat sebagai wakil kepala intelijen asing pada 1987 dan dipromosikan menjadi pemimpin badan intelijen asing KGB pada 1989.

Shebarshin sempat menduduki posisi puncak KGB setelah kudeta garis keras gagal pada Agustus 1991. Kudeta saat itu bertujuan menghentikan reformasi Presiden Mikhail Gorbachev yang membuka jalan bagi runtuhnya kekuasaan partai komunis dan menjadi akhir dari Uni Sovyet serta mengarah pada pembentukan negara Rusia saat ini. Ia mengundurkan diri dari kedinasan aktif tak lama setelah kudeta itu.

KGB terfragmentasi setelah runtuhnya Uni Sovyet. Badan intelijen asingnya yang dulu berjaya, kemudian lumpuh akibat kekurangan dana dan korupsi pada 1990-an, mengalami kerusakan reputasi setelah kegagalan-kegagalan spionase memalukan di luar negeri.

Badan intelijen Amerika Serikat membongkar keberadaan kelompok 10 intelijen Rusia yang beroperasi di wilayah negara itu pada 2010 lalu. Kemudian diikuti dengan pertukaran intelijen era Perang Dingin antara kedua pihak yang dulu menjadi musuh sengit itu.(ANT/BOG)

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya