Lautan Membeku, Belasan Anjing Laut Terdampar di Jalanan Satu Kota Kanada

Anjing laut di sebuah kota di Kanada dilaporkan terdampar setelah air di dekatnya tiba-tiba membeku pekan lalu, sehingga mereka tak bisa kembali ke lautan.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 10 Jan 2019, 14:28 WIB
Diterbitkan 10 Jan 2019, 14:28 WIB
Anjing laut yang terdampar di sebuah kota di Kanada. (Royal Canadian Mounted Police (RCMP)).
Anjing laut yang terdampar di sebuah kota di Kanada. (Royal Canadian Mounted Police (RCMP)).

Liputan6.com, Roddickton-Bide Arm - Belasan anjing laut telah terdampar di sebuah kota di Kanada, menghalangi lalu lintas dan pintu masuk ke rumah dan tempat bisnis.

Menurut laporan BBC, Kamis (10/1/2019), dua hewan di Roddickton-Bide Arm, Newfoundland, dilaporkan mati setelah ditabrak mobil. Sementara yang lainnya dikhawatirkan akan mati kelaparan.

Adalah melanggar hukum Kanada untuk mengganggu mamalia laut seperti anjing laut.

Makhluk-makhluk itu terdampar setelah perairan di dekatnya tiba-tiba membeku pekan lalu, sehingga mereka tak bisa kembali ke lautan. Para ahli mengatakan teluk yang membeku begitu cepat mungkin telah mengacaukan siklus hidup hewan mamalia itu dan menyebabkan mereka pindah ke daratan alih-alih menuju perairan terbuka.

Gambar yang diposting di media sosial menunjukkan anjing laut terdampar di jalan-jalan dan tumpukan besar salju.

"Rasanya benar-benar seperti kita diserbu anjing laut," kata Wali Kota Roddickton-Bide Arm, Sheila Fitzgerald kepada CBC News.

"Ada anjing laut di jalan, di jalan masuk orang, halaman belakang, tempat parkir, pintu, tempat bisnis."

Ada kekhawatiran yang berkembang bahwa hewan itu akan mati kelaparan kecuali mereka dibawa ke laut oleh petugas satwa liar.

"Mereka terlihat menyedihkan. Belum makan," kata Wali Kota Fitzgerald.

"Mereka berjarak 4 atau 5 mil dari laut dan mungkin kelaparan," tulis saksi mata lain di Twitter.

Sejauh ini dewan kota telah meminta bantuan dari pemerintah Kanada, dan harapannya adalah bahwa pejabat dari Departemen Perikanan dan Kelautan (DFO) turun tangan dan menyelamatkan mereka.

Roddickton-Bide Arm berada pada rute migrasi anjing laut utama dan orang-orang di sana terbiasa melihat makhluk-makhluk itu.

Pada Selasa 8 Januari waktu setempat, polisi mengatakan mereka telah dengan aman mengembalikan para mamalia itu ke laut tetapi memperingatkan agar tidak mendekatinya.

"(Mereka) mungkin tampak ramah di alam, (tetapi) sangat berbahaya untuk mendekati atau mencoba menangkap hewan tanpa peralatan yang layak," tulis sebuah unggahan status Facebook terkait hal tersebut.

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Tersesat di Lapangan

Ilustrasi anjing laut (iStock)
Ilustrasi anjing laut (iStock)

Sementara itu, anjing laut abu-abu ditemukan sekitar 27 km dari pantai terdekat di Mersey, London. Cukup jauh dari kawasan perairan tempat tinggalnya. Ia diperkirakan berenang ke hulu Sungai Mersey, namun tak menemukan arah pulang. 

Hewan itu ditemukan di sebuah lapangan di Merseyside, Inggris barat laut dalam kondisi stres. Lalu ia dibawa ke rumah sakit hewan liar RSPCA di Nantwich, Cheshire dan terdeteksi mengalami kelelahan.

"Mamalia laut itu ditemukan di dekat Newton Brook, Newton-le-Willows, sekitar pukul 09.45 GMT," kata polisi seperti dikutip dari BBC, Selasa 23 Desember 2014.

"Kami mengira dia berasal dari daerah Mersey, yang mengalami air pasang, naik ke tepi sungai ini dan kemudian tersesat. Ini sangat tidak biasa," ungkap Rachael Fraser dari Layanan Penyelamatan Kehidupan Laut Penyelam Inggris (BDMLR).

Polisi, petugas penyelamat binatang dan seorang petani menggiringnya dengan menggunakan sapu dan pagar besi ke kendaraan organisasi penyelamat binatang RSPCA.

"Begitu benar-benar pulih, RSPCA berharap dapat melepaskan anjing laut itu ke tempat hidup aslinya," ucap polisi.

BDMLR diminta untuk membantu anjing laut yang ditemukan polisi ketika berpatroli. "Anjing laut adalah binatang yang kuat dan dapat menjadi berbahaya, kata polisi sambil meminta anggota masyarakat untuk menjauh dari daerah tersebut."

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya