Putra Mahkota Jepang Akan Naik Takhta 1 Mei 2019

Putra Mahkota Naruhito mengatakan dalam konferensi pers (21/2) siap dan sungguh-sungguh dalam memenuhi mandat tersebut.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 23 Feb 2019, 15:03 WIB
Diterbitkan 23 Feb 2019, 15:03 WIB
Putra Mahkota Kekaisaran Jepang Pangeran Naruhito dan istri, Putri Masako
Putra Mahkota Kekaisaran Jepang Pangeran Naruhito dan istri, Putri Masako (AP)

Liputan6.com, Tokyo - Putra Mahkota Naruhito direncanakan naik takhta menjadi Kaisar Jepang pada 1 Mei 2019 mendatang. Jabatan ini akan ia emban, menggantikan sang ayah Kaisar Akihito.

Dikutip dari laman Straitstimes.com, Sabtu (23/2/2019), Putra Mahkota Naruhito mengatakan dalam konferensi pers (21/2) siap dan sungguh-sungguh dalam memenuhi mandat tersebut.

"Saya siap jalani tugas saya sebagai simbol (negara) dengan selalu berada di samping warga Jepang, dan berbagi suka dan duka dengan warga," ujar Naruhito.

Untuk saat ini jabatan masih dipegang sang ayah yang telah menjadi kaisar sejak tahun 1989.

Turunnya Akihito pada April mendatang akan menjadi momen turun takhta kaisar untuk pertama kalinya dalam kurun waktu dua abad terakhir.

Pernyataan Perpisahan Kaisar Akihito

Suasana haru mewarnai pidato Tahun Baru terakhir Kaisar Jepang Akihito sebelum turun takhta pada (3/1). Dalam pidatonya dihadapan ribuan orang, Akihito mendoakan dunia ini damai.

Pihak Istana Kekaisaran Jepang mengatakan, lebih dari 114.600 orang mendatangi kediaman resmi kaisar.

Jumlah itu masih bertambah karena warga masih berdatangan untuk melihat Kaisar berusia 85 tahun itu untuk memberikan tradisi pidato tahunan.

"Selamat Tahun Baru. Saya dengan tulus merasa senang merayakan tahun baru bersama Anda di bawah langit yang cerah," kata Akihito kepada kerumunan massa yang melambaikan bendera Jepang dan meneriakkan "Banzai" yang artinya panjang umur.

"Saya berharap tahun ini akan menjadi tahun yang baik bagi banyak orang," kata Akihito yang bertutur kata lembut.

Akihito, yang mengenakan setelan jas warna gelap, didampingi oleh Permaisuri Michiko dan anggota keluarga kekaisaran Jepang lainnya.

"Saya berdoa untuk perdamaian dan kebahagian warga kita dan dunia," katanya menambahkan.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

Respons Warga

Kaisar Jepang Akihito dan Permaisuri Michiko
Kaisar Jepang Akihito bersama Permaisuri Michiko berjalan-jalan di pantai dekat Hayama Imperial Villa, Prefektur Kanagawa, Senin (21/1). Akihito akan menjadi kaisar Jepang pertama yang turun takhta dalam 200 tahun terakhir. (Kazuhiro NOGI/AFP)

Orang-orang yang datang meneriakkan "Terima kasih banyak," saat Kaisar melambaikan tangan dan lainnya menyanyikan lagu kebangsaan. Bahkan, seorang perempuan yang berada di barisan depan tampak meneteskan air mata saat dia melihat ke arah balkon, di mana kaisar dan keluarganya berdiri.

"Saya datang kemari bersama ibu saya untuk melihat kemunculan terakhirnya (Akihito) sebagai Kaisar Jepang dalam ingatan kami," kata Yume Nishimura, seorang mahasiswi, saat dia mengantre untuk masuk ke istana.

"Saya ingin menyampaikan kepadanya bahwa kami menghargai kerja kerasnya untuk negara," imbuh Nishimura kepada AFP.

Kazuo Iwasaki, seorang pensiunan berusia 68 tahun mengatakan: "Saya berharap dia bisa menghabiskan tahun-tahun setelah pensiun dalam kondisi sehat dan santai bersama Permaisuri Michiko."

Putra Mahkota Naruhito akan naik Takhta Bunga Seruni sehari setelah ayahnya turun takhta dan melanjutkan kekuasaan keluarga kerajaan tertua di dunia.

Status Kaisar adalah menjadi isu sensitif di Jepang karena sejarah perang pada abad 20 yang dikobarkan oleh ayah Akihito, Hirohito. Hirohito meninggal pada 1989.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya