Misteri Hilangnya Nomor Kursi Pesawat 13 dan 17, Dianggap Sial?

Penumpang bermata elang mungkin memperhatikan di beberapa pesawat nomor tempat duduk melompat dari baris 12 ke baris 14, atau dari baris 16 ke baris 18. Mengapa demikian? Ini alasannya.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Feb 2019, 18:00 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2019, 18:00 WIB
Ilustrasi kabin pesawat
Ilustrasi kabin pesawat (Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Pernahkah Anda menyadari saat mencari tempat duduk di kabin pesawat mendapati bahwa baris-baris itu sepertinya melewati angka? Jangan heran, Anda tak salah. Ternyata banyak maskapai penerbangan yang sengaja melakukan hal tersebut.

The Sun.co.uk yang dikutip pada Senin (25/2/2019), menyebutkan bahwa beberapa maskapai sengaja melewati nomor kursi pesawat 13, 14 dan 17 karena sejumlah alasan. Mungkin hanya penumpang bermata elang yang menyadari lompatan dari baris 12 ke 14, atau dari baris 16 ke baris 18.

Angka 13 dan 17 ternyata dianggap sial di negara-negara tertentu, sehingga ada sejumlah maskapai yang tak mau menggunakannya di dalam pesawat mereka.

Angka sial 13 terkenal dan memiliki sejumlah konotasi negatif, termasuk dari kisaah Yudas yang mengkhianati Yesus, dan merupakan murid ke-13.

Air France, Iberia, dan Ryanair adalah beberapa maskapai penerbangan yang tidak memiliki nomor baris 13.

Seorang juru bicara Ryanair mengatakan kepada Sun Online Travel bahwa itu adalah "tradisi manufaktur Amerika".

Lufthansa adalah salah satu maskapai penerbangan yang tidak memiliki baris 13 dan 17. "Dalam beberapa budaya, angka 13 dianggap sial," jelas perusahaan itu.

"Itulah sebabnya tidak ada baris 13 di pesawat, karena kami mempercayai takhayul. Dengan begitu, tidak ada orang yang berpikir bahwa harus duduk di barisan angka sial 13 itu."

Sementara itu, Angka 17 dipandang sebagai sial karena ketika dilihat sebagai angka romawi: XVII, anagram VIXI-nya secara harafiah dalam bahasa Latin berarti "hidupku sudah berakhir".

"Di beberapa negara, misalnya Italia dan Brasil, angka sialnya yang khas adalah 17 dan bukan 13," jelas pihak Lufthansa.

"Melihat Lufthansa menyambut banyak penumpang internasional, kami mencoba mempertimbangkan sebanyak mungkin kepercayaan budaya spesifik ini."

Ini bukan satu-satunya nomor sial yang terlewatkan --United Airlines Polaris juga tidak memiliki baris 13 atau 14. Baris kursi pesawat bernomor 14 dianggap tidak beruntung di China atau terdengar seperti "akan mati" dalam bahasa Mandarin.

Tetapi pada kenyataannya, baris 13 adalah baris terbaik untuk duduk saat bepergian dengan easyJet, menurut SeatGuru. Alasannya karena posisinya dekat dengan pintu keluar.

Bukan hanya maskapai penerbangan yang menghindari nomor 13 - beberapa hotel dan kapal pesiar juga sengaja tak memiliki geladak atau lantai 13.

Saksikan juga video berikut ini:

Mengapa Kursi Pesawat Berwarna Biru, Ini Alasannya

Kursi biru dalam pesawat (iStock)
Kursi biru dalam pesawat (iStock)

Bagi sebagian orang, perjalanan udara menggunakan pesawat adalah sebuah pengalaman menegangkan. Terlebih perjalanan tersebut adalah kali pertama. Tak hanya itu, belum lagi ruangnya yang tak terlalu luas dan kerap beradu siku dengan penumpang lain.

Dikutip dari laman News.com.au, Senin 10 Agustus 2017, meski begitu, ada banyak cara yang dilakukan oleh maskapai penerbangan untuk membuat para penumpangnya merasa tenang ketika berada di udara. Termasuk mendesain kursi dengan warna biru.

Kebanyakan dari maskapai penerbangan selalu menggunakan kursi biru. Ternyata ada alasan ilmiah di balik pilihan warna tersebut.

Bukan karena mudah mengidentifikasi kotoran yang menempel pada kursi, melainkan ada efek yang dapat menenangkan tubuh penumpang jika duduk pada kursi biru. Warna tersebut dipercaya dapat mengurangi tingkat kemarahan penumpang selama berada di pesawat.

Dalam situs Color Psychology, para ahli mengatakan, "Biru adalah warna yang menunjukkan kedamaian. Warna ini melekat pada suasana laut yang tenang dan langit yang cerah. Kedua hal ini memiliki keterkaitan dengan ketenangan batin."

"Biru juga terbukti memperlambat denyut jantung dan pernapasan, sehingga dapat menjadi pilihan warna yang pas untuk membantu meditasi atau relaksasi," ucapnya.

Karena warna itulah, sebagian orang memakai setelan kemeja biru pada saat wawancara kerja.

Mengingat perjalanan menggunakan pesawat adalah sesuatu hal yang berbahaya dan mengancam keselamatan, maka warna yang dapat menimbulkan efek kenyamanan sangat diperlukan.

Menurut situs Popular Science, 48 persen orang percaya minuman soda yang disajikan dalam gelas biru dapat menimbulkan ketenangan dan punya manfaat yang lebih.

Pada tahun 1970 sampai 1980, ada sebuah maskapai yang memasang kursi merah di kabin pesawat. Kemudian kursi itu dilepas karena memiliki kecenderungan sebaliknya.

Warna merah diperkirakan dapat memicu emosi bagi para penumpang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya