Jet Tempur China Kecelakaan Saat Latihan, 2 Pilot Tewas

Dua orang pilot tewas saat ketika sebuah jet tempur mengalami kecelakaan di udara pada hari Selasa.

oleh Happy Ferdian Syah Utomo diperbarui 12 Mar 2019, 18:53 WIB
Diterbitkan 12 Mar 2019, 18:53 WIB
Jet tempur siluman China Chengdu J-20 (Wikimedia Commons)
Jet tempur siluman China Chengdu J-20 (Wikimedia Commons)

Liputan6.com, Hainan - Sebuah jet tempur angkatan laut China jatuh saat sesi latihan di Pulau Hainan pada Selasa 12 Maret, menewaskan dua pilot, kata kementerian pertahanan setempat.

"Tidak ada korban lain di lapangan," kata kementerian itu dalam satu pernyataan, menambahkan bahwa penyebab kecelakaan sedang diselidiki, demikian sebagaimana dikutip dari The Straits Times pada Selasa (12/3/2019).

Militer China, yang sedang menjalani upaya modernisasi dengan pendanaan besar, telah mengalami kecelakaan lain dalam beberapa tahun terakhir.

Sebelumnya, sebuah pesawat angkatan udara China jatuh di provinsi Guizhou ketika menjalani melakukan uji coba pada Januari 2018. Insiden itu menewaskan awak penerbang di dalamnya, kata otoritas terkait, tanpa mengungkapkan jumlahnya.

Selain itu, pada April 2018, media pemerintah juga melaporkan tentang jatuhnya jet tempur J-15 yang bermarkas di kapal induk, di mana sama-sama terjadi saat latihan perang, dan menewaskan pilotnya.

Pada 2015, dua pilot tewas selama sesi pelatihan ketika mesin pesawat mereka terbakar tak lama setelah lepas landas, media pemerintah melaporkan kala itu.

 

Simak video pilihan berikut:


Berupaya Sediakan Perangkat Canggih

Atraksi Jet Tempur China
Jet tempur K-8 dari Tim Aerobatic "Hongying" Angkatan Udara China melakukan manuver pada China Airshow 2018 di Guangdong, Selasa (6/11). Pertunjukan ini menjadi ajang memamerkan kekuatan Angkatan Udara Tentara Pembebasan Rakyat China. (AP/Kin Cheung)

Sementara itu, pada pekan lalu, China mengumumkan kenaikan pengeluaran militer sebesar 7,5 persen menjadi 1,19 triliun yuan pada 2019.

Namun, kenaikan itu justru lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya, mengingat China tengah menghadapi perlambatan ekonomi.

Saat ini, China sedang berupaya menyediakan perangkat canggih untuk Tentara Pembebasan Rakyat yang memiliki personel lebih dari dua juta orang.

Perangkat canggih itu termasuk pesawat tempur siluman, kapal induk, dan persenjataan lainnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya