Liputan6.com, Beijing - Pemerintah China memerintahkan penghentian operasional semua pesawat Boeing 737 MAX 8 untuk penerbangan domestik di negara itu, menyusul tragedi jatuhnya Ethiopian Airlines pada Minggu pagi, yang menewaskan seluruh penumpang dan awak kabin.
Perintah tersebut dikeluarkan oleh Otoritas Penerbangan Sipil China (CAAC) pada hari Senin, pukul 09.00 waktu setempat, di mana menguraikan kesamaan kecelakaan itu dengan tragedi jatuhnya Lion Air JT 610 di Laut Jawa, Oktober lalu, yang menewaskan 189 orang di dalamnya.
Advertisement
Baca Juga
"Kesamaan kedua kecelakaan tersebut adalah sama-sama terjadi pada pesawat Boeing 737-8 yang baru saja dikirim, juga keduanya terjadi beberapa saat setelah lepas landas," kata otoritas terkait dalam pernyataan resmi, sebagaimana dikutip dari CNN pada Senin (11/3/2019).
Kini, operasional seluruh pesawat Boeing 737 MAX 8 di China ditangguhkan hingga pukul 18.00 waktu setempat, dengan kemungkinan diperpanjang jika belum ada konfirmasi resmi tentang penyebab jatuhnya Ethiopian Airlines ET 302.
Otoritas terkait mengatakan bahwa kebijakan itu didasarkan pada prinsip toleransi nol (zero tolerance) untuk kontrol yang ketat terhadap risiko keselamatan".
CAAC mengatakan akan menghubungi otoritas penerbangan AS dan Boeing sebelum mencabut penangguhan operasional Boeing 737 MAX-8.
Sekitar 60 pesawat Boeing 737 MAX 8 telah dikirim ke belasan maskapai penerbangan China sejak pertama kali dirilis, dua tahun lalu.
Pada Minggu 10 Maret, pesawat Ethiopian Airlines ET 302 memulai perjalanan ke Nairobi dari Addis Ababa, namun tiba-tiba jatuh enam menit setelah lepas landas.
Penyebab kecelakaan itu belum diketahui, tetapi pihak Ethiopian Airlines dan Boeing telah berada di lokasi kejadian "untuk segera mengetahui penyebab kecelakaan".
Â
Simak video pilihan berikut:Â
Â
Cayman Airways Juga Tangguhkan Operasional Boeing 737 MAX 8
Selain pemerintah China, penangguhan operasional pesawat Boeing 737 MAX 8 juga dilakukan oleh maskapai Cayman Airways, yang mengatakan kebijakan tersebut akan berlaku sementara hingga penyelidikan terhadap jatuhnya Ethiopian Airlines ET 302 selesai.
Dikutip dari The Guardian pada hari Senin, Presiden dan CEO Cayman Airways, Fabian Whorms mengatakan, maskapai tersebut "mengutamakan keselamatan penumpang dan awak pesawat".
"Kami telah mengambil keputusan untuk menangguhkan operasi dua unit pesawat Boeing 737 MAX 8 baru kami, efektif mulai Senin 11 Maret 2019, hingga lebih banyak informasi diterima," kata pernyataan itu.
Whorms mengatakan pihaknya telah berkoordinasi dengan Boeing dan otoritas penerbangan sipil Kepulauan Cayman untuk memantau penyelidikan atas jatuhnya pesawat Ethiopian Airlines ET 302.
Sementara itu, lebih dari 300 pesawat Boeing 737-MAX 8 telah beroperasi sejak peluncurannya pada awal 2017, dan lebih dari 5.000 unit telah dipesan di seluruh dunia.
Â
Advertisement