Liputan6.com, Washington DC - Selebritas Amerika Serikat Felicity Huffman (56) mengaku bersalah atas kasus kecurangan yang bertujuan mendapatkan bangku bagi anaknya, di universitas ternama Negeri Paman Sam.
Sebagaimana diketahui, ia dituduh membayar US$ 15.000 kepada oknum agar ujian masuk anaknya dikoreksi secara diam-diam.
Huffman juga mengaku malu atas tindakannya, merasa telah mengkhianati putrinya, mengutip BBC News pada Selasa (9/4/2019).
Advertisement
Baca Juga
"Saya bertanggung jawab penuh atas tindakan saya dan akan menerima konsekuensi yang berasal dari tindakan itu," lanjutnya.
Tidak hanya malu kepada anaknya, Huffman mengaku bersalah kepada komunitas pendidikan di Amerika Serikat.
"Saya ingin meminta maaf kepada mereka dan, terutama, saya ingin meminta maaf kepada siswa yang bekerja keras setiap hari untuk masuk perguruan tinggi," kata Huffman dalam kesempatan yang sama.
"Juga kepada orangtua mereka yang telah berkorban luar biasa dalam mendukung anak-anak mereka dan melakukannya dengan jujur," lanjut Huffman.
Uang sebesar US$ 15.000 (sekira Rp 212,9 juta) disebut telah diberikan oleh Huffman kepada William Rick Singer. Ia merupakan dalang penipuan yang diduga mengoreksi ujian anaknya secara diam-diam pada 2017 lalu.
Saat ini, Huffman telah mengaku bersalah terhadap penyelidik Amerika Serikat, termasuk dalam melakukan penipuan surat yang berkaitan dengan ujian masuk tersebut.
Simak video pilihan berikut:
Selebritas Lain Ikut Terjerat
Huffman adalah salah satu dari 14 orang yang dinyatakan bersalah dari 50 orang yang didakwa, termasuk pelatih atletik perguruan tinggi.
Huffman dan aktris Hollywood lainnya, Lori Loughlin, adalah tokoh paling terkenal yang didakwa.
Loughlin dan suaminya ditufuh membayar suap hampir US$ 500.000 (sekira Rp 7,09 miliar) agar anaknya diterima di University of Southern California.
Mereka belum mengaku bersalah secara terbuka hingga saat ini, sebagaimana laporan AP.
Loughlin dan suami disebut-sebut telah memasukkan anaknya dalam jalur olahraga, meski tidak ada dari anaknya yang benar-benar pernah berpartisipasi dalam kejuaraan olahraga cabang apapun.
Advertisement
Operasi Varsity Blues
Nama-nama selebritas itu muncul pasca penyelidikan FBi bernama "Operation Varsity Blues," dinamai setelah film 1990-an tentang tekanan beasiswa olahraga.
Para penyelidik federal memeriksa kasus dengan periode 2011-2018. Mereka mengatakan, para orangtua mencoba menipu proses penerimaan perguruan tinggi AS.
Para orangtua menggunakan modus operasi yang berbeda-beda.
Sebagian bahkan mengedit foto anak-anak agar berpura-pura bermain olahraga. Sementara sebagian besar telah membayar uang suap ujian masuk dengan nominal yang tidak sedikit.