Narkoba 39 Kg Ditemukan Dalam Pesawat Presiden Brasil ke KTT G20

Tiga tas berisi narkoba jenis kokain diduga kuat diselundupkan seorang sersan ke Spanyol, melalui pesawat presiden Brasil yang menuju lokasi KTT G20.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 29 Jun 2019, 11:44 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2019, 11:44 WIB
Ilustrasi Narkoba (2)
Ilustrasi Narkoba

Liputan6.com, Madrid - Kepolisian Spanyol menahan seorang sersan Angkatan Udara Brasil karena dituduh berusaha menyeludupkan tiga tas berisi narkoba jenis kokain ke Spanyol.

Barang terlarang ini ditemukan dalam pesawat yang membawa rombongan Presiden Brasil Jair Bolsonaro. Pesawat tersebut berhenti di Spanyol sebelum bertolak ke KTT G20 di Osaka, Jepang.

Menurut keterangan sumber di Kepolisian Spanyol, seperti dikutip dari ABC Indonesia, Sabtu (29/6/2019), sersan tersebut ditahan setelah pihak berwenang menemukan 39 kg kokain di dalam tiga koper di saat pesawat berhenti di Madrid Selasa 25 Juni.

Angkatan Utara Brasil mengatakan bahwa sersan ini bekerja sebagai awak di pesawat cadangan itu dan bukan di pesawat kepresiden yang membawa Presiden Bolsonaro.

Wakil Presiden Brasil Hamilton Mourao mengukuhkan bahwa sersan tersebut ditugaskan membantu persiapan perjalanan Presiden Bolsonaro ke Jepang dan sebelumya memang dijadwalkan akan berada di Spanyol sebelum melanjutkan perjalanan kembali ke Brasil setelah KTT G20 selesai.

"Jelas saja melihat jumlah narkoba yang dibawanya, dia tidak membelinya begitu saja tiba-tiba, dan membawanya, bukan? Dia bekerja atas suruhan orang lain," kata Mourao.

Di akun Twitternya, Presiden Bolsonaro mengatakan dia mendapat pemberitahuan atas penahanan itu dari Menteri Pertahanan dan telah memerintahkan "kerjasama segera dengan Kepolisian Spanyol."

Pemerintah Brasil mengatakan akan bekerjasama dengan penyelidik Spanyol dan sudah melakukan penyelidikan terpisah.

Kepala Keamanan Kabinet Brasil Jendral Augusto Heleno menyayangkan bahwa insiden ini terjadi di saat perjalanan yang dilakukan presiden negara tersebut ke lokasi KTT G20.

KTT G20 Resmi Dibuka

Presiden Jokowi dalam pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang.
Presiden Jokowi dalam pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Osaka, Jepang. (Biro Pers Istana)

Para pemimpin dunia membuka pertemuan tingkat tinggi di Osaka Jepang pada Jumat 28 Juni 2019. KTT G20 itu disebut-sebut akan menjadi rapat yang paling sulit dalam beberapa tahun terakhir.

Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe membuka KTT G20, yang akan didominasi oleh diskusi kontroversial mengenai perdagangan, ketegangan geopolitik, dan perubahan iklim.

Suasana tampak bersahabat di menit-menit pembukaan, dengan senyum di wajah para pemimpin. Presiden AS Donald Trump dan pemimpin China Xi Jinping, yang negaranya terperosok dalam perang dagang, juga sempat berjabat tangan di depan kamera.

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga sempat membungkuk, membisikkan sesuatu ke telinga Trump. Ia menutupi mulutnya, berusaha menjaga privasi.

Sesi pertama pertemuan difokuskan pada ekonomi digital, dengan keprihatinan tentang privasi dan keamanan dalam agenda.

Selengkapnya di sini...

KTT G20 Dianggap Rapat Paling Berisiko dalam Sejarah?

Shinzo Abe bertemu dengan Xi Jinping dalam KTT G20 (AFP photo)
Shinzo Abe bertemu dengan Xi Jinping dalam KTT G20 (AFP photo)

Sejumlah pemimpin dunia berkumpul di Osaka, Jepang pada Jumat 28 Juni 2019 dalam KTT G20. Konferensi itu dianggap sebagai rapat paling berisiko dan penuh gejolak. Pasalnya, pertemuan puncak dihelat di tengah adanya perang dagang antara Amerika Serikat dan China, serta ketegangan politik dalam berbagai hal.

KTT G20 yang akan berlangsung dua hari di Osaka itu akan didominasi dengan diskusi soal ekonomi dan perdagangan. Namun, sejumlah isu juga diprediksi akan turut "memeriahkan" momentum tersebut.

Berikut adalah lima isu sensitif yang akan mewarnai gelaran KTT G20 tahun 2019, dikutip dari berbagai sumber.

Selengkapnya di sini...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya