Liputan6.com, Hong Kong - Memasuki minggu ke-9 aksi demonstrasi yang terjadi di Hong Kong tak juga kian surut. Unjuk rasa ini ditujukan untuk menolak rancangan undang-undang ekstradisi yang terus meluas.
Risiko keamanan yang terus melemah membuat beberapa negara melakukan peringatan bagi warganya yang ingin melakukan perjalanan menuju Hong Kong.
Dilansir dari Japan Today, Jumat (8/9/2019), untuk saat ini terdapat enam negara yang melakukan peringatan perjalanan yaitu, Australia, Irlandia, Inggris, Kanada, Singapura, Jepang, dan yang paling terbaru Amerika Serikat.
Advertisement
Sumber lain mengatakan bahwa Korea Selatan juga memberikan peringatan perjalanan ke Hong Kong.
Aksi demo yang terus berlangsung juga berdampak pada jumlah pariwisata ke Hong Kong.
Sementara itu, Indonesia juga mengeluarkan imbauan kepada WNI yang ada di Hong Kong. Mereka diminta untuk tidak ikut serta pada aksi demonstrasi tersebut.
1. Australia
Pemerintah Australia memperingatkan warganya untuk 'berhati-hati' melakukan perjalanan ke Hong Kong. Langkah itu diambil setelah China mengatakan wilayah itu menghadapi krisis terburuk sejak dikembalikan dari Inggris pada 1997.
Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia (Dfat) mengatakan: "Ada risiko konfrontasi dengan kekerasan antara pengunjuk rasa dan polisi, atau orang-orang yang terkait secara kriminal, terutama pada protes yang tidak sah".
Berdasarkan South China Post Morning, pemerintah Australia juga menekankan bahwa aksi demo ini menimbulkan banyak tragedi yang tidak terduga. Dengan memberi penghimbauan tinggi kepada masyarakat Negri Kanguru tersebut untuk tidak melakukan perjalanan ke Hong Kong, akan meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan.
Advertisement
2. Amerika Serikat
Merasa aksi protes Hong Kong tidak kunjung menemukan titiik terang, pemerintahan AS memberi himbauan tinggi pada warga sipil Amerika yang berniat melakukan perjalanan ke Hong Kong.
Seperti yang disebut oleh Japan Today, pelarangan ini karena pemerintahan AS melihat aksi protes tersebut bersifat konfrontatif dan mengakibatkan kekerasan.
Departemen Luar Negri AS memberi peringatan dari "Tindakan Pencegahan tahap Normal", menjadi "Tindakan Pencegahan Meningkat".
3. Korea Selatan
Kantor pusat pemerintahan Korea selatan mengingatkan para warga sipil Negri Gingsen tersebut bahwa mereka bisa saja memperpanas suasana jika mereka berani mendokumentasikan demonstrasi.
Selain itu berdasarkan lansiran The Standart, warga Korea Selatan bisa saja disalah sangkakan menjadi bagian dari demonstrans jika menggunakan pakaian dan masker berwarna hitam.
Advertisement
4. Inggris
Pada situs nasihat perjalanan ke luar negeri Inggris, Gov.UK menyarankan untuk berhati-hati pada wilayah di Hong Kong.
Potensi tingkat keamanan yang rendah membuat pemerintahan Inggris menyarankan warga sipil untuk mencari tempat yang lebih aman.
Pemerintah Inggris juga memberikan kontak kedutaan Inggris terdekat untuk memberikan bantuan imergensi.
5. Kanada
Tidak jauh berbeda dengan himbauan yang diberikan Australia, Kanada juga menghimbau untuk menghindari perjalanan ke Hong Kong karena terdapat peringatan untuk berhati-hati tingkat tinggi.
Berdasarkan lansiran CBC.ca, pemerintahan kanada menyarankan untuk warga negara ini untuk berhati-hati, memonitor media lokal, dan mengikuti instruksi dari pihak yang berwewenang.
Di Hong Kong sendiri terdapat kurang lebih 300.000 warga Kanada yang tinggal di sana.
Advertisement
6. Singapura
Singapura juga menasihati para warga sipilnya melalui situs penasihat perjalanan pemerintah MFA.GOV.SG, mereka mengimbau untuk tetap waspada.
Warga Singapura yang sedang berada di Hong Kong diminta untuk melakukan pencegahan dalam berbagai bentuk, demi memastikan keselamatan diri.
Selain itu, mereka juga mengimbau untuk menjauhi kerumunan massa dan tidak ikut serta dalam pertemuan publik besar-besar, demi menghindari situasi yang memanas.
7. Jepang dan Irlandia
Tidak jauh berbeda dengan enam negara lainnya, Jepang dan Irlandia juga menghimbau warganya untuk tetap berhati-hati jika berada di Hong Kong.
Serta memberi peringatan untuk yang ingin melakukan perjalanan menuju Hong Kong.
Â
Reporter: Windy Febriana
Advertisement