Liputan6.com, New Orleans - Pada 12 dan 13 Agustus malam hingga subuh waktu setempat, pengamat langit di belahan Bumi utara dapat menyaksikan fenomena yang dinamakan hujan meteor Perseid.
Astronom meperkirakan bahwa akan ada 50 meteor per jam yang melintasi angkasa mulai nanti malam hingga esok hari, meski sinarnya diprediksi kalah dari cahaya Bulan yang mendekati purnama.
Sementara itu, hujan meteor terjadi ketika Bumi berada dekat dengan puing-puing dan debu komet atau asteroid yang melayang di batas angkasa luar. Sedangkan hujan meteor Perseid terjadi ketika Bumi melewati jejak puing dari komet Swift-Tuttle.
Advertisement
Baca Juga
Ketika debu atau secuil kepingan komet bersinggungan dengan atmosfer luar Bumi (setinggi 60 mil dari permukaan tanah), gesekan tersebut menyebabkannya terbakar.
Sebagian besar bintang jatuh yang biasa kita lihat sebenarnya berasal dari kerikil seukuran butiran beras atau lebih kecil.
"Tetapi jika Anda melihat sebuah bola api, ukurannya mungkin lebih besar," kata Bill Cooke, yang memimpin Meteoroid Environment Office NASA. "Bisa sekitar satu sentimeter."
Lalu, apa saja yang harus diperhatikan saat kita hendak menyaksikan langsung hujan meteor atau bintang jatuh? Berikut 3 di antaranya, seperti dikutip dari Washington Post, Senin (12/8/2019).
What's up in the August sky? Look for the "shooting stars" of the annual Perseid meteor shower for some stargazing delights, but be warned — the bright Moon will overwhelm the fainter meteors during the show peak on August 12 & 13 this year. Watch & learn: https://t.co/y7vOMX6Kwc pic.twitter.com/34csrIeMSM
— NASA (@NASA) 2 August 2019
1. Lokasi
Anda tidak mungkin mendapati beberapa bintang jatuh secara sporadis selama senja, sebelum sekitar jam 10 malam. Setelah itu, carilah tempat yang tinggi, tidak banyak cahaya dan lapang (leluasa untuk melihat ke angkasa).
Beberapa orang mencari titik asal bintang jatuh. Biasanya dari rasi Perseus, menggantung rendah di langit utara atau timur laut.
Perseids adalah hujan meteor paling populer tahun ini, sebagian besar karena terjadi selama musim panas. Ini adalah bintang jatuh yang memiliki ekor terpanjang dan paling spektakuler.
"Mereka menakjubkan," kata Cooke. "Geminid menghasilkan lebih banyak meteor, tetapi mereka hanya terjadi pada pertengahan Desember."
Advertisement
2. Kondisi Langit
Perseid akan terlihat di seluruh Amerika Serikat dan di beberapa negara lain. Kondisi langit terbaik untuk melihat hujan meteor ini adalah di tempat yang jauh dari polusi cahaya.
Misalnya, jika Anda tinggal di Washington dan mencari 'pertunjukan' terbaik, bisa dicoba di Taman Nasional Shenandoah di Virginia, atau lebih jauh ke timur di sepanjang pantai Sungai Rappahannock.
3. Kalah dari Cahaya Bulan
Cahaya Perseid akan sedikit dikalahkan oleh sinar Bulan pada Agustus tahun ini, yang secara efektif akan memblokir kemunculan banyak meteor yang cahayanya lebih redup.
Namun, Perseid dikenal karena bola api mereka, atau meteor yang sangat terang, yang masih tetap bisa bersinar melalui cahaya Bulan.
Terkadang, bola api tersebut disebabkan oleh objek yang mengenai atmosfer Bumi, yang memiliki ukuran lebih besar. Di lain waktu, itu adalah hasil dari meteor yang menembus jauh ke atmosfer.
Warna yang Anda lihat tergantung pada komposisi meteor. "Perseid menunjukkan pancaran natrium yang kuat," kata Cooke. "Itu sebabnya, mereka sering tampak bersinar kuning."
Meskipun sulit untuk menentukan komposisi unsur Perseid, beberapa meteor diketahui mengandung magnesium, zat besi, karbon dan silikon. Warna pancaran meteor juga dapat berasal dari ionisasi udara di sekitarnya.
Advertisement