Liputan6.com, Yerusalem - Para arkeolog yang melakukan penggalian di Gunung Zion, Yerusalem, menemukan bukti penaklukan Babilonia, Senin, 12 Agustus 2019. Temuan ini tampaknya mengkonfirmasi salah satu kisah yang tetulis dalam Alkitab, tentang kehancuran Yerusalem.
Akademisi dari University of North Carolina di Charlotte membuat penemuan signifikan, termasuk endapan abu, panah, pecahan pot dan lampu. Sedangkan penemuan yang paling mengejutkan adalah segepok perhiasan yang diduga merupakan rumbai atau anting-anting dengan bagian atas berbentuk lonceng, kata para peneliti.
Baca Juga
Simak pula alkitab online.
Advertisement
Shimon Gibson, co-director proyek arkeologi dari University of Mount Zion, mengatakan kepada CNN bahwa perhiasan langka adalah penanda bahwa para arkeolog telah menemukan peninggalan kaum elit, yang mana mengisahkan tentang kekayaan Yerusalem sebelum penaklukan pada 587-586 Sebelum Masehi (SM).
Gibson menyebut, perhiasan jarang ditemukan di lokasi konflik karena para pejuang biasanya menjarah dan mencairkannya. "Ini adalah indikasi yang jelas tentang kekayaan penduduk kota pada saat pengepungan," katanya, seperti dikutip dari CNN, Selasa (13/8/2019).
Sejarawan mengatakan, sementara barang-barang tersebut tidak memberikan bukti konklusif dari serangan Babilonia terhadap Yerusalem, campuran unik artefak membuat para peneliti percaya bahwa ilmuwan telah menemukan bukti penaklukan itu.
"Bagi para arkeolog, lapisan abu-abu dapat berarti sejumlah hal yang berbeda," ujar Gibson dalam sebuah pernyataan. "Bisa jadi endapan abu yang dibuang dari pembakaran; atau bisa juga pembakaran sampah secara lokal."
"Namun, dalam hal ini, kombinasi penemuan artefak, panah, dan ornamen, menunjukkan semacam kehancuran dan destruksi. Tidak ada yang meninggalkan perhiasan emas dan tidak ada yang punya panah di sampah rumah mereka."
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Ada di Alkitab
Tim mencatat bahwa panah yang ditemukan, yang dikenal sebagai Scythian, "cukup lumrah" digunakan di lokasi pertempuran dari Abad ke-7 dan 6 SM. Senjata ini umumnya digunakan oleh para prajurit Babilonia.
Dia menambahkan, artefak tanah liat --pecahan tembikar, bagian dari lampu gantung, dan benda-benda rumah tangga lainnya-- membantu tim untuk mengungkapkan tanggal penemuan.
"Sangat menarik untuk dapat menggali peninggalan material dari setiap peristiwa sejarah, tentang pengepungan Babilonia di Yerusalem," kata Rafi Lewis, salah satu direktur proyek.
Temuan ini sangat penting karena menjelaskan sejarah Yahudi. Penaklukan tersebut, yang dipimpin oleh Raja Nebukadnezar II (era Neo-Babilonia), diyakini telah mengakibatkan hilangnya banyak nyawa ketika kota itu diratakan dengan tanah.
Serangan itu juga menyebabkan kehancuran Kuil Raja Salomo --sebuah kisah yang diceritakan dalam Kitab 2 Raja-Raja yang merupakan bagian dari Kitab Perjanjian Lama.
Yahudi Ortodoks di seluruh dunia memperingati momen tersebut setiap tahun dalam apa yang disbut Tisha B'Av, hari puasa dan berkabung tahunan.
Hari itu, yang dianggap sebagai hari paling menyedihkan dalam kalender Yahudi, juga menandai penghancuran Kuil Kedua oleh pasukan Romawi sekitar 70 Masehi.
Advertisement