Liputan6.com, Brazil - Hutan Amazon, Brazil, terbakar dan menghasilkan asap pekat hingga dapat terlihat dari luar angkasa.
Asap kebakaran tersebut menyebabkan pemandangan gelap pada siang hari di kota Sao Paulo pada Senin 19 Agustus. Pemandangan gelap berlangsung sekitar satu jam di daerah tersebut.
Baca Juga
Seperti dilansir BBC, hal tersebut terjadi setelah angin kencang membawa asap kebakaran hutan di daerah Amazonas dan Rondonia hingga 2.700 km jauhnya di Brazil.
Advertisement
Institut Nasional untuk Penelitian Luar Angkasa (INPE) mengatakan bahwa data satelitnya menunjukkan kenaikan 83% titik api dari tahun 2018.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Tuduhan Presiden
Foto-foto dari satelit menunjukkan daerah negara bagian utara Brazil, Roraima, juga tertutupi asap gelap.
INPE mengatakan sejak Kamis lalu bahwa foto satelit menunjukkan 9.500 lebih kebakaran hutan baru di negara tersebut.
Sebagian besar kebakaran hutan terdapat di Lembah Amazon, rumah bagi hutan tropis terbesar di dunia yang dipandang penting melawan pemanasan global.
Para konservasionis menyalahkan Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, mengatakan bahwa ia telah mendorong para penebang serta petani untuk membuka lahan baru.
Advertisement
Presiden Membantah
Kebakaran hutan sering terjadi pada musim kemarau, namun ada juga upaya secara ilegal membebaskan lahan untuk kepentingan lahan peternakan.
Presiden Jair Bolsonaro, menampik data terakhir terkait kebakaran hutan dan mengatakan bahwa itu adalah "musim queimada".
"Saya pernah disebut kapten gergaji mesin. Sekarang saya Nero, mengatur Amazon menyala," kutip Presiden Bolsonaro.
"Musim queimada" adalah saat di mana para petani dengan sengaja menggunakan api untuk membersihkan lahan untuk tujuan pertanian.
Reporter: Hugo Dimas