Sao Paulo dalam Selimut Asap Kebakaran Hutan Amazon

Api dan asap dari Hutan Amazon dapat terlihat dari tangkapan gambar luar angkasa.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Agu 2019, 16:22 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2019, 16:22 WIB
20151019-Ilustrasi-Kebakaran-Hutan
Ilustrasi Kebakaran Hutan (iStockphoto)

Liputan6.com, Brazil - Hutan Amazon, Brazil, terbakar dan menghasilkan asap pekat hingga dapat terlihat dari luar angkasa.

Asap kebakaran tersebut menyebabkan pemandangan gelap pada siang hari di kota Sao Paulo pada Senin 19 Agustus. Pemandangan gelap berlangsung sekitar satu jam di daerah tersebut. 

Seperti dilansir BBC, hal tersebut terjadi setelah angin kencang membawa asap kebakaran hutan di daerah Amazonas dan Rondonia hingga 2.700 km jauhnya di Brazil.

Institut Nasional untuk Penelitian Luar Angkasa (INPE) mengatakan bahwa data satelitnya menunjukkan kenaikan 83% titik api dari tahun 2018.

Saksikan video pilihan di bawah ini: 

Tuduhan Presiden

Kebakaran Hutan
Pada 10 Agustus 2019 sekitar pukul 15.00 WIB sempat terlihat asap akibat karhutla terdeteksi di Bangka Belitung, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Foto-foto dari satelit menunjukkan daerah negara bagian utara Brazil, Roraima, juga tertutupi asap gelap. 

INPE mengatakan sejak Kamis lalu bahwa foto satelit menunjukkan 9.500 lebih kebakaran hutan baru di negara tersebut. 

Sebagian besar kebakaran hutan terdapat di Lembah Amazon, rumah bagi hutan tropis terbesar di dunia yang dipandang penting melawan pemanasan global.

Para konservasionis menyalahkan Presiden Brazil, Jair Bolsonaro, mengatakan bahwa ia telah mendorong para penebang serta petani untuk membuka lahan baru. 

Presiden Membantah

Presiden Brasil Jair Bolsonaro (AP/Eraldo Peres)
Presiden Brasil Jair Bolsonaro (AP/Eraldo Peres)

Kebakaran hutan sering terjadi pada musim kemarau, namun ada juga upaya secara ilegal membebaskan lahan untuk kepentingan lahan peternakan. 

Presiden Jair Bolsonaro, menampik data terakhir terkait kebakaran hutan dan mengatakan bahwa itu adalah "musim queimada". 

"Saya pernah disebut kapten gergaji mesin. Sekarang saya Nero, mengatur Amazon menyala," kutip Presiden Bolsonaro. 

"Musim queimada" adalah saat di mana para petani dengan sengaja menggunakan api untuk membersihkan lahan untuk tujuan pertanian.

 

Reporter: Hugo Dimas

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya