Demo Berujung Bentrok Kembali Terjadi di Hong Kong, 1 Orang Terluka

Kerumunan massa pro-demokrasi memenuhi taman kota di Hong Kong pada hari Selasa 3 September 2019 sore waktu setempat dalam rangkaian demonstrasi terorganisir yang terbaru.

oleh Rizki Akbar Hasan diperbarui 04 Sep 2019, 13:00 WIB
Diterbitkan 04 Sep 2019, 13:00 WIB
Bentrokan Pecah Saat Aksi Demo Tolak RUU Ekstradisi di Hong Kong
Pengunjuk rasa menghindari gas air mata yang ditembakan oleh polisi anti huru hara di luar gedung Dewan Legislatif, Hong Kong, Rabu (12/6/2019). Polisi Hong Kong telah menggunakan gas air mata ke arah ribuan demonstran yang menentang RUU ekstradisi yang sangat kontroversial. (AP Photo/Vincent Yu)

Liputan6.com, Hong Kong - Kerumunan massa pro-demokrasi memenuhi taman kota di Hong Kong pada hari Selasa 3 September 2019 sore waktu setempat dalam rangkaian demonstrasi terorganisir yang terbaru.

Tetapi, ketegangan memuncak pada malam hari ketika kelompok-kelompok kecil dari pengunjuk rasa bentrok dengan polisi anti huru hara Hong Kong di sejumlah titik, demikian seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (4/9/2019).

Video polisi yang mengejar dan meringkus seorang remaja di stasiun kereta bawah tanah Prince Edward tepat sebelum tengah malam pada hari Selasa dibagikan secara luas oleh para politikus dan aktivis oposisi. Mereka menuduh hal itu sebagai contoh dari brutalitas polisi dalam mengendalikan massa demonstran.

Remaja itu tampaknya mengalami kejang dan pingsan setelah enam petugas menaklukkannya di hadapan banyak orang yang sedang memotret dan merekam video.

Polisi menyeretnya pergi sebelum pertolongan pertama diberikan, dan akhirnya remaja itu dilarikan ke rumah sakit dengan tandu dengan dukungan leher.

Demonstrasi kemarin merupakan bagian dari rangkaian terbaru demonstrasi Hong Kong, yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga beberapa waktu ke depan.

Simak video pilihan berikut:

Pemimpin Hong Kong Menegaskan Tak Akan Mundur

Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam (AFP/Anthony Wallace)
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam (AFP/Anthony Wallace)

Demonstrasi terbaru berlangsung pada hari yang sama ketika Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam menegaskan tak berniat untuk mundur. Penegasan itu juga merupakan bentuk bantahan dari sebuah video yang bocor, di mana terdengar bahwa Lam mempertimbangkan untuk lengser.

Mundurnya Lam juga merupakan salah satu poin tuntutan massa, selain pencabutan penuh RUU Ekstradisi yang kontroversial serta mendorong nilai-nilai demokrasi secara penuh.

"Saya mengatakan kepada diri saya berulang kali dalam tiga bulan terakhir bahwa saya dan tim saya harus tetap membantu Hong Kong," kata Lam dalam konferensi pers pada Selasa pagi.

Lam mengatakan dia "bahkan tidak merenungkan" membahas pengunduran dirinya dengan pemerintah China, yang memberi Hong Kong bentuk otonomi terbatas.

Baca selengkapnya...

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya