Dikira Alpukat, Saus Wasabi Bikin Wanita Ini Bak Kena Serangan Jantung

Seorang wanita di Israel dilarikan ke rumah sakit karena makan wasabi yang dikiranya alpukat.

oleh Afra Augesti diperbarui 24 Sep 2019, 14:00 WIB
Diterbitkan 24 Sep 2019, 14:00 WIB
Ilustrasi Wasabi
Ilustrasi wasabi (dok. Pixabay.com/Putu Elmira)

Liputan6.com, Tel Aviv - Seorang wanita berusia 60 tahun dirawat intensif di rumah sakit karena makan begitu banyak wasabi, yang sebelumnya dia kira itu adalah alpukat.

Dia mengalami sejenis disfungsi jantung yang biasanya disebabkan oleh tekanan emosional atau fisik yang hebat. Kejadian itu terjadi di sebuah pesta pernikahan. 

"Setelah dia memakan wasabi, dia merasakan tekanan tiba-tiba di dadanya yang menjalar ke lengannya, yang berlangsung beberapa jam," jelas laporan kasus itu, dikutip dari Science Alert, Selasa (24/9/2019). "Dia awalnya memutuskan untuk tidak meninggalkan acara dan rasa sakit mulai mereda."

"Namun pada hari berikutnya, dia merasakan tubuhnya melemah dan tidak nyaman, sehingga dia memutuskan untuk mencari pertolongan dokter."

Dari sudut pandang medis, kasus ini patut dicatat: kondisi yang diakibatkan oleh wasabi, takotsubo cardiomyopathy (atau 'sindrom patah hati'), menyebabkan ventrikel (rongga utama jantung) sebelah kiri tiba-tiba menjadi lemah dan terasa seperti di bawah tekanan.

Gejala-gejala tersebut cenderung terlihat seperti serangan jantung, dengan nyeri dada sebagai konsekuensinya. Julukan 'patah hati' dari kondisi ini muncul karena takotsubo cardiomyopathy sering dikaitkan dengan hilangnya pasangan dekat, kerabat, atau teman.

Namun, disfungsi jantung itu tidak pernah dikaitkan dengan jenis makanan apa pun sebelumnya, kecuali untuk reaksi anafilaksis (sensitivitas yang tinggi terhadap senyawa yang masuk ke dalam tubuh) parah karena alergi, yang tidak terlibat di dalam kasus satu ini.

Kabar baiknya adalah kesehatan perempuan paruh baya itu kembali normal setelah sebulan perawatan. Sementara sindrom terkait disebut dapat menyebabkan masalah jantung yang lebih serius.

"Sejauh pengetahuan kami, ini adalah laporan pertama takotsubo cardiomyopathy yang dipicu oleh konsumsi wasabi," tulis tim dari Soroka University Medical Centre di Israel. Rincian kasus telah diterbitkan dalam BMJ Case Reports.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Manfaat Wasabi

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Banyak orang menyebut wasabi sebagai sambalnya sushi. Selain menjadi pelengkap, bahan alami dengan sensasi pedas khas menyengat hingga menusuk hidung ini diketahui memiliki manfaat untuk kesehatan.

Wasabi berasal dari akar tanaman bernama Wasabi japonica. Akar tanaman ini mengandung kandungan nutrisi sehat yang penting bagi tubuh seperti zat besi, mineral, kalsium, fosfor, magnesium, potassium, besi dan sodium.

Wasabia japonica merupakan tanaman asli Jepang, atau biasa disebut dengan lobak pedas dari suku kubis-kubisan. Tanaman ini sudah dikonsumsi sebagai makanan sejak Abad ke-8. Bagian dari batang dan akar dari tanaman ditumbuk, lalu dibuat menjadi pasta wasabi yang banyak ditemui.

Akar tumbuhan tersebut memiliki kandungan nutrisi tinggi di dalamnya: serat, protein, dan energi. Selain itu, ada banyak nutrisi yang penting bagi tubuh seperti zat besi, mineral, kalsium, fosfor, magnesium, potassium, dan sodium.

Masih ada lagi, di dalam wasabi juga kaya akan vitamin C, A, B6, hingga folat. Sebagai tanaman dengan kadar antioksidan tinggi, wasabi sangat bagus untuk dikonsumsi. 

Wasabi memiliki rasa pedas yang berbeda dari cabai. Kalau pedasnya cabai lebih terasa di lidah, berbeda dengan pedasnya wasabi yang lebih terasa di rongga hidung dan sinus.

Wasabi menjadi populer disajikan sebagai pendamping sushi dan sashimi sejak tahun 1980-an, begitu juga untuk melengkapi soba dan ochazuke.

Bantu Longgarkan Pernafasan?

ilustrasi sesak napas
ilustrasi sesak napas (sumber: iStockphoto)

Menurut sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti Jepang, wasabi bisa menghambat pembentukan zat akrilamida pada makanan. Di mana akrilamida ini merupakan zat kimia penyebab kanker yang terdapat pada makanan yang gosong, dibakar, atau dipanggang.

Nah, wasabi ini bisa bekerja sebagai penurun risiko kanker dikarenakan adanya kandungan isothiocyanates. Kandungan ini dapat memperlambat perkambangan leukemia dan sel kanker perut. Selain itu, kandungan pada wasabi ini juga mampu membunuh sel kanker.

Saat mengonsumsi wasabi, zat isotiosianat akan menguap dan masuk ke dalam rongga hidung dan sinus, sehingga mampu melancarkan pernapasan. Khasiat tersebut akan bermanfaat bagi kamu yang sedang flu atau memiliki alergi (rhinitis) dan asma.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya