Liputan6.com, Monrovia - Polisi Liberia pada Kamis 10 Oktober 2019 menutup stasiun radio yang mengkritik Presiden George Weah, menuduhnya menghasut kekerasan, dan menggunakan gas air mata untuk membubarkan orang yang memprotes tindakan tersebut.
Roots FM, yang dimiliki oleh Henry Costa, adalah salah satu pemimpin kelompok yang mengorganisir protes jalanan anti-pemerintah pada 17 Juni, melumpuhkan beberapa wilayah ibu kota pantai Monrovia.
Costa adalah kritikus sengit terhadap Weah, mantan bintang sepak bola internasional yang menjadi presiden Liberia pada Januari tahun lalu.
Advertisement
Unit-unit anti huru hara polisi bersenjata berat mengepung gedung stasiun radio pada Kamis pagi, sehingga tidak memungkinkan bagi pekerja untuk keluar-masuk. Mereka juga menembakkan gas air mata ke pendukung stasiun yang berkumpul di luar.
Costa, yang berada di Amerika Serikat -- tempat ia membuat bahan untuk stasiun radionya di Liberia-- menentang upaya penutupan tersebut.
"Ini memang hari yang sangat menyedihkan, tetapi saya dapat meyakinkan Anda bahwa kami tidak akan pernah dibungkam," kata Costa kepada AFP dalam wawancara telepon seperti dikutip Jumat (11/10/2019).
Tuduhan Pemerasan
Pengacara umum Liberia, Cyrinus Cephus mengatakan stasiun radio itu memeras orang dan memicu kekerasan.
"Mereka telah memulai tindakan kriminal pemerasan dan blackmail. Mereka menggunakan media tersebut untuk menyebarkan pesan-pesan yang menjengkelkan terhadap warga negara Liberia, dan terlibat dalam hasutan."
"Mulai hari ini tidak akan ada demonstrasi publik yang tidak... diberi sanksi oleh pemerintah Liberia," kata Cyrinus Cephus pada konferensi pers.
The Press Union of Liberia pekan lalu mengecam Roots FM dan Freedom FM, dan radio lain yang dimiliki oleh pejabat pemerintah, karena selalu menghina orang di radio.
"Itu bukan jurnalisme. Anda tidak dapat meminta orang untuk memberi Anda uang atau Anda berbicara buruk tentang mereka. Itu menghancurkan citra jurnalisme yang baik di Liberia. Saya meminta pemerintah untuk mengambil tindakan terhadap Roots FM dan Freedom FM," kata Presiden The Press Union of Liberia Charles Coffey.
Advertisement