Kembali Unjuk Rasa, Demonstran Hong Kong Berterima Kasih ke Donald Trump

Demonstrasi digelar untuk berterima kasih kepada anggota parlemen dan presiden AS Donald Trump atas dukungannya pada Hong Kong.

oleh Raden Trimutia Hatta diperbarui 01 Des 2019, 15:00 WIB
Diterbitkan 01 Des 2019, 15:00 WIB
Demonstrasi digelar untuk berterima kasih kepada anggota parlemen dan presiden AS Donald Trump atas dukungannya pada Hong Kong. (AFP)
Demonstrasi digelar untuk berterima kasih kepada anggota parlemen dan presiden AS Donald Trump atas dukungannya pada Hong Kong. (AFP)

Liputan6.com, Hong Kong - Demonstrasi di Hong Kong belum berakhir. Para pengunjuk rasa kembali turun ke jalan setelah Pemilu dan menuntut pemerintah membuat konsesi sepekan setelah kandidat pro-demokrasi meriah kemenangan besar.

Demonstrasi pada Minggu (1/12/2019) digelar untuk berterima kasih kepada anggota parlemen dan presiden AS Donald Trump atas dukungannya pada Hong Kong. Pengunjuk rasa mengatakan, mereka bertekad untuk menjaga tekanan pada otoritas lokal setelah kemenangan dalam pemilu.

"Saya ingin mengirim pesan kepada pemerintah: kami belum selesai dan ini belum berakhir," kata seorang demonstran berusia 27 tahun, yang menolak menyebutkan namanya, seperti dilansir AFP.

Dia berharap, demonstrasi akan berjalan dengan damai. "Saya khawatir opini publik akan berubah jika kekerasan dan bentrokan berlanjut," ucapnya.

Warga Hong Kong telah berunjuk rasa dalam jumlah besar selama enam bulan terakhir, dipicu kekhawatiran yang berkembang bertahun-tahun bahwa China yang otoriter sedang memberantas kebebasan Hong Kong.

Para pemimpin wilayah yang didukung Beijing telah menawarkan beberapa konsesi dan polisi telah menindak keras demonstran dalam konfrontasi yang semakin keras.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Masih Dapat Dukungan Luas

Demonstrasi digelar untuk berterima kasih kepada anggota parlemen dan presiden AS Donald Trump atas dukungannya pada Hong Kong. (AFP)
Demonstrasi digelar untuk berterima kasih kepada anggota parlemen dan presiden AS Donald Trump atas dukungannya pada Hong Kong. (AFP)

Di tempat lain, seorang gadis berusia 13 tahun, yang hanya memberikan nama keluarganya, Leung, bergabung dengan protes yang dikelilingi orang-orang yang mengibarkan bendera AS dan menyanyikan lagu kebangsaan Amerika.

"Saya percaya orang-orang Hong Kong akan terus turun ke jalan, jika tidak pemerintah mungkin secara keliru percaya bahwa kami telah melepaskan tuntutan kami," katanya kepada AFP.

"Aku akan bergabung sesering mungkin, bahkan hanya untuk membuat jumlah yang lebih besar."

Berbulan-bulan memasuki protes besar yang dimulai oleh oposisi terhadap undang-undang yang memungkinkan ekstradisi ke China, demonstran pro-demokrasi tampaknya masih mendapat dukungan luas - dengan kemenangan kandidat pro-demokrasi melemahkan klaim pemerintah tentang "mayoritas diam" yang menentang gerakan tersebut.

Tetapi kepala eksekutif yang didukung Beijing, Carrie Lam tidak menawarkan konsesi segera setelah kemenangan pemilihan, yang menurut para pengunjuk rasa memaksa mereka untuk kembali ke jalan-jalan.

"Saya hanya ingin mengingatkan semua orang bahwa meskipun ada kemenangan kecil dalam pemilihan dewan distrik, kita tidak boleh lupa mengapa kita memulai semua ini dan kita harus kembali ke tema utama kita - merebut kembali Hong Kong, revolusi zaman kita; lima tuntutan," ungkap seorang penyelenggara aksi yang menulis di forum LIHKG seperti Reddit.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya