Liputan6.com, Jakarta Perdana Menteri Australia Scott Morrison dikecam karena liburan ke Hawaii bersama keluarganya saat ada krisis kebakaran hutan di New South Wales. Ia pun mengaku menyesal.
"Saya paham ada orang-orang yang tersinggung karena saya berlibur bersama keluarga saya sementara keluarga mereka sedang berada dalam kesulitan," ujar Morrison seperti dikutip BBC, Minggu (22/12/2019).
Advertisement
Baca Juga
Morrison menegaskan, respons pemerintah sudah yang terbaik di dunia. Meski demikian, ia menolak menyebut bahwa perubahan iklim merupakan penyebab langsung kebakaran hutan yang terjadi.
Sementara, para ilmuwan menegaskan bahwa iklim yang lebih panas bisa menyebabkan kebakaran hutan menjadi lebih sering. Gelombang panas pun sedang menyapu Australia hingga suhu melebihi 40 derajat Celsius.
Scott Morrison dikritik karena kurangnya tindakan untuk menanggulangi pemanasan global. Redaksi Sydney Morning Herald pada Jumat lalu turut mengecam kegagalan Morrison dalam kebijakan perubahan iklim dan keputusannya untuk liburan.
"Dia seharusnya sadar bahwa ketika kebakaran hutan mengotori langit, Australia memasak di gelombang panas yang memecahkan rekor, dan 800 rumah hancur, tentunya ia akan terlihat buruk untuk meninggalkan negara dan terbang selama 10 jam ke Waikiki," tulis Herald.
Pemerintahan Morrison pun disebut gagal untuk memprakarsai kebijakan yang diperlukan untuk menurunkan emisi. Australia kini adalah satu dari dua negara paling berpolusi dari segi per kapita.
"Mr. Morrison harus bergerak. Hal itu butuh keberanian untuk mengakui kegagalannya dan mengganti arah. Tetapi ia seharusnya mengambil inspirasi dari kepahlawanan dari dua pemadam kebakaran yang meninggal minggu ini," jelas Herald.
Dua Pemadam Tewas
Dua pemadam kebakaran Geoffrey Keaton (32) dan Andrew O'Dwyer (36) tewas di New South Wales pada Kamis kemarin. Mereka tewas akibat truk mereka tertimpa pohon yang jatuh di lokasi kebakaran
Kepala perserikatan pemadam kebakaran, Leighton Drury, turut mengkritik Morrison yang sedang berlibur.
"(Australia) melihat ketiadaannya kepemimpinan dari pemerintahan ini, dan ini sebuah aib," ujarnya.
PM Morrison juga telah memberikan rasa hormatnya pada kedua korban. Ia menghargai niat mereka untuk melindungi keluarga dan masyarakat.
"Ketika para sukarelawan kita berangkat, mereka melakukannya karena banyak alasan, tetapi saya berpikir mereka melakukannya demi cinta pada keluarga mereka. Keluarga adalah masyarakat, dan mereka berangkat untuk mempertahankan masyarakat mereka pada malam takdir itu," ujar Morrison.
Advertisement
Negara Bagian yang Terdampak
Terkini, BBC melaporkan kondisi kebakaran mulai mereda, sehingga meringankan beban pemadam. Hujan diperkirakan akan turun di New South Wales pada Selada dan Rabu, tapi periode cuaca panas diperkirakan akan terjadi pekan depan.
Api disebabkan oleh kombinasi cuaca di atas 40 derajat Celsius, kelembaban yang rendah dan angin kencang. Tiga ribu personel darurat pun dikerahkan untuk menangani kebakaran di New South Wales.
Tak hanya di New South Wales, lokasi lain di Australia turut kena dampak asap akibat adanya angin kencang. Di Canberra, pertandingan kriket dibatalkan karena buruknya kualitas udara.
Di Australia Selatan, satu orang ditemukan tewas, satu orang kritis, dan 15 rumah yang lokasinya tak jauh dari Adelaide dilaporkan hancur.
Sementara, pihak berwajib di Victoria menyebut ada 142 titik kebakaran sejak Jumat lalu. Salah satunya berada dalam kondisi darurat.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Advertisement