Liputan6.com, India - Kisah-kisah tentang hantu atau makhluk gaib sering kali menghantui orang dan membuat banyak orang terpaku, saat ini hal tersebut dapat ditemui dalam bidang pendidikan dan menjadi bagian dari kurikulum mata kuliah.
Kampus di bagian utara Kota Varanasi India yang bergengsi ini, Universitas Banaras Hindu (BHU), menawarkan mata kuliah bersertifikasi untuk mengajar dokter bagaimana menangani orang yang mengaku melihat atau dirasuki oleh hantu.
Baca Juga
Mata kuliah ini akan dilaksanakan selama enam bulan mulai pada Januari mendatang. Meskipun namanya Bhoot Vidya, silabus akan lebih fokus pada gangguan psikosomatis yang sering dianggap oleh orang-orang sebagai kejadian paranormal, meskipun sebenarnya tidak. Demikian mengutip dari BBC, Jumat (27/12/2019).
Advertisement
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Apa itu Bhoot Vidya?
Bhoot vidya adalah metode pengobatan melawan penyakit-penyakit pikiran dengan menghilangkan aspek-aspek yang menyebabkan ketidakseimbangan pikiran. Virus atau bakteri yang menyebabkan gangguan pada kesehatan seseorang yang melibatkan pikiran dan tubuhnya disebut sebagai bhoot, yang berarti hantu.
Seorang pegawai di BHU mengatakan kepada kantor berita IANS bahwa unit terpisah Bhoot Vidya (studi hantu atau makhluk gaib) telah didirikan di universitas. Mata kuliah ini akan dilakukan oleh fakultas Ayurveda, yang merupakan sistem pengobatan dan penyembuhan versi Hindu kuno.
"Bhoot Vidya, terutama hal yang berurusan dengan gangguan psikosomatis, penyakit yang disebabkan oleh alasan yang tidak diketahui dan penyakit pikiran atau kondisi psikis," jelas Yamini Bhushan Tripathi, dekan fakultas Ayurveda.
Dia menambahkan bahwa Universitas Banaras Hindu adalah universitas pertama di India untuk menawarkan mata kuliah yang akan mengajarkan dokter tentang "pengobatan Ayurvedic, untuk mengobati penyakit terkait hantu.”
Terapi Ayurvedic umumnya meliputi obat-obatan herbal, perubahan pola makan, pijat, pernapasan, dan bentuk olahraga lainnya.
Advertisement
Masalah Kesehatan Mental di india
Kabar mengenai mata kuliah Bhoot Vidya di Universitas Hindu Banaras juga sudah tersebar luas ke publik. Hal ini kemudian dipertanyakan di media sosial oleh beberapa orang, sebagian mengatakan bahwa pengobatan dan rehabilitasi adalah metode yang paling tepat untuk menangani masalah kesehatan mental.
Berdasarkan sebuah studi tahun 2016 oleh Institut Nasional Kesehatan Mental dan Neuroscience (Nimhans), hampir 14% orang India mengalami sakit mental. Dan pada 2017, WHO memperkirakan bahwa 20% orang India mungkin pernah menderita depresi dalam hidup mereka.
Kurangnya ahli dalam masalah kesehatan mental juga menjadi salah satu penyebabnya. Selain itu, karena stigma sosial yang meluas, hanya sedikit yang mencari bantuan dari para ahli.
Mayoritas orang India, terutama mereka yang kurang mampu dan tinggal di pedesaan, mengunjungi dukun dengan harapan bahwa mereka akan membantu menyembuhkan penyakit mental mereka.
Reporter: Jihan Fairuzzia