Virus Corona COVID-19 Merebak di Korea Selatan, Ini Imbauan KBRI Seoul untuk WNI

KBRI Seoul menyatakan memberlakukan langkah antisipasi kepada WNI guna mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 25 Feb 2020, 22:44 WIB
Diterbitkan 25 Feb 2020, 22:44 WIB
Warga Korsel Antre Demi Membeli Masker
Orang-orang antre untuk membeli masker di toko ritel di kota tenggara Daegu, Selasa (25/2/2020). Korea Selatan menjadi negara pertama di luar Cina daratan dengan infeksi virus COVID-19 terbesar dan membuat presiden Moon Jae-in memberikan status siaga tinggi. (Jung Yeon-je / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Virus Corona COVID-19 saat ini memang tengah menghantui semua orang. Apalagi di Korea Selatan. Melonjaknya angka yang terpapar membuat sebagian masyarakat ikut panik.

Terlebih setelah Pemerintah Korea Selatan meningkatkan status kewaspadaan menjadi “Red Alert” dan ditetapkannya wilayah Daegu dan Gyeongsangbuk-do sebagai “Special care zones” karena lonjakan angka tersebut.

Menyikapi hal ini, KBRI Seoul menyatakan memberlakukan langkah tambahan guna mencegah penyebaran Virus Corona COVID-19. 

"Makin meningkatkan upaya Pelindungan WNI di Korea Selatan yang tercatat berjumlah 37.043 orang. KBRI terus menyebarkan berbagai informasi penting mengenai upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pencegahan virus COVID-19," jelas pihak KBRI Seoul dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Selasa (25/2/2020).

Hal ini dilakukan baik secara langsung maupun dengan berkoordinasi bersama simpul-simpul dan tokoh masyarakat mitra KBRI, Paguyuban kedaerahan, Mahasiswa, juga kelompok keagamaan seperti Jamaah Masjid Indonesia dan juga Jamaat Gereja Indonesia.

"Secara khusus KBRI juga secara langsung menelepon sebagian mahasiswa dan masyarakat Indonesia lainnya di daerah yang terdampak paling parah, yaitu di Daegu dan Gyeongsangbuk-do," imbuh pihak KBRI Seoul.

Hal ini, menurut KBRI Seoul, dilakukan untuk mengetahui secara langsung keadaan mereka, ketersediaan makanan, dan masker kesehatan.

Melalui kerja sama dengan berbagai instansi seperti BNI 46, melakukan pembagian  masker kesehatan gratis terutama ke berbagai daerah yang terkena dampak Virus Corona COVID-19 paling parah.

 

Berkoordinasi dengan Banyak Pihak

Warga Korsel Antre Demi Membeli Masker
Orang-orang antre untuk membeli masker di toko ritel di kota tenggara Daegu, Selasa (25/2/2020). Korea Selatan menjadi negara pertama di luar Cina daratan dengan infeksi virus COVID-19 terbesar dan membuat presiden Moon Jae-in memberikan status siaga tinggi. (Jung Yeon-je / AFP)

Pihak KBRI Seoul juga menyatakan akan menggandeng banyak pihak demi terlaksananya pencegahan penyebaran Virus Corona COVID-19 lebih jauh.

"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai otoritas terkait di Korsel maupun Pemerintah Pusat untuk melakukan langkah-langkah antisipatif yang perlu dilakukan. Saya percaya bahwa Pemerintah Korea Selatan mampu menangani wabah ini. Hal tersebut ditunjukkan dengan tingginya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap langkah-langkah penanganan pemerintah Korsel,” demikian ungkap Dubes RI untuk Korsel, Umar Hadi.

"Saya terus mengimbau agar masyarakat tetap tenang, selalu mengikuti perkembangan melalui sumber- sumber terpercaya dan juga berbagai imbauan KBRI melalui media sosial KBRI Seoul,“ demikian imbuh Umar Hadi.

Selama beberapa pekan terakhir, KBRI mengintensifkan info langkah-langkah pencegahan dari paparan COVID-19. Tak ayal sarana komunikasi ini menjadi rujukan penting bukan saja buat masyarakat Indonesia di Korsel namun juga keluarga mereka di Indonesia.

"Memang saat ini menjaga daya tahan tubuh, dan kebersihan masih menjadi langkah utama pencegahan, selain juga menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan. Hal inilah yang selalu diimbau. “Jaga kesehatan ya! Lindungi diri dan keluarga tercinta dari bahaya COVID-19," demikian bunyi salah satu imbauan.

Beberapa hari terakhir hotline KBRI selalu menjadi nomor rujukan berbagai masyarat di Korsel yang khawatir. Berbagai kekhawatiran masyarakat terus dialamatkan mulai dari ketersediaan masker, kondisi terkini di berbagai wilayah, hingga gejala COVID-19 dan dimana rumah sakit rujukan. Hotline KBRI Seoul ini aktif 24 jam, 7 hari dalam sepekan.

Hingga 25 Februari Korsel telah melaporkan 977 kasus terbaru dari COVID-19. Angka ini merupakan angka tertinggi di luar Tiongkok, sebagai pusat penyebaran virus. KBRI Seoul secara aktif akan terus memantau perkembangan ini dan menyiapkan langkah-langkah yang diperlukan sembari mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan terus waspada.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya